GOPOS.ID, GORONTALO – Sebanyak tiga unit Sekolah Menengah Atas (SMA) diresmikan Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim. Masing-masing dua unit sekolah baru dan satu unit sekolah alih status. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti di halaman Kantor Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) kompleks blok plan perkantoran Provinsi Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Jumat (27/12/2019).
Dua unit sekolah baru yaitu SMA Negeri 6 Gorontalo dan SMA Negeri 3 Wonosari Kabupaten Boalemo, serta alih status SMA Prasetya menjadi SMA Negeri 7 Gorontalo.
“Peresmian ini merupakan upaya Pemprov Gorontalo untuk meningkatkan sarana prasarana pendidikan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia. Melalui program unggulan pendidikan yang lebih berkualitas,” ujar Wagub Idris Rahim.
Baca juga: Sekdaprov Resmikan Program TaniMas Kreativitas SMAN 2 Gorontalo
Anggaran pembangunan SMA Negeri 6 Gorontalo yang berlokasi di Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo. Bersumber dari dana APBD Provinsi Gorontalo tahun anggaran 2019 sebesar Rp2,05 miliar. Sedangkan untuk SMA Negeri 3 Wonosari Kabupaten Boalemo bersumber dari dana APBN tahun anggaran 2019 sebesar Rp2,4 miliar.
Pemprov Gorontalo pada tahun anggaran 2019 mengalokasikan anggaran pendidikan lebih dari yang diamanahkan oleh undang-undang sebesar 20 persen. Yakni mencapai 33,11 persen. Dengan total APBD Provinsi Gorontalo tahun 2019 sebesar Rp1,995 triliun, persentase untuk anggaran pendidikan setara dengan Rp647 miliar.
“Dana yang kita kucurkan untuk pendidikan itu sangat besar, karena kita berupaya untuk meningkatkan akses layanan dan mutu pendidikan. Saya berharap sekolah ini bisa terus dipelihara. Karena biasanya kita hanya mampu membangun, tetapi sulit untuk memelihara,” terang Wagub.
Sementara itu Kadis Dikbudpora Ramlah Habibie menuturkan, diresmikannya dua unit sekolah baru. Dan alih status SMA Prasetya menjadi SMA Negeri 7 Gorontalo akan meningkatkan daya tampung lulusan SMP sederajat yang setiap tahun mengalami peningkatan. Selain itu, hadirnya unit sekolah baru juga diharapkan terjadi pemerataan siswa dan tidak menumpuk pada satu sekolah tertentu saja.
Peresmian SMA dirangkaikan dengan family gathering Aparatur Sipil Negara lingkup Dikbudpora Provinsi Gorontalo. Sekaligus melepas para pejabat administrator dan pengawas pendidikan yang telah memasuki masa purna bakti. (rls/adm-01/gopos)