GOPOS.ID, GORONTALO – Aksi Bela Palestina oleh kelompok tertentu di Gorontalo dengan mengatasnamakan Santri Peduli Palestina di perlimaan Telaga Gorontalo pada 2 Februari 2025 mendapatkan tanggapan dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Gorontalo.
Ketua Wilayah Gorontalo, Zulkarnain Ahmad mengungkapkan bahwa pelaksanaan aksi yang di bungkus dengan peringatan isra mi’raj serta solidaritas untuk Palestina itu menggunakan perangkat aksi berupa simbol organisasi terlarang di Indonesia yakni Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) .
“Aksi ini juga bukan hanya di Gorontalo termasuk di beberapa Daerah lain juga melaksanakan aksi yang sama dengan nama aliansi yang berbeda-beda. Kami tentu melihat ada yang tidak beres disini. Sudah ada yang menyusupi aksi bela Palestina,”ucapnya.
Menurutnya bahwa Pemerintah telah resmi membubarkan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 19 Juli 2017 dengan mencabut status badan hukum HTI karena di nilai kegiatan yang dilaksanakan terindikasi kuat telah bertentangan dengan tujuan, azas, dan ciri yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
“Kami mengintruksikan kepada seluruh kader dan tingkatan kepengurusan GP Ansor yang ada di Provinsi Gorontalo agar waspada dan siap siaga. Mari terus memantau di masing-masing wilayah aktivitas gerakan kebangkitan HTI dan jika di temukan maka laporkan ke pihak keamanan dan pemerintah setempat,”bebernya.
Pihaknya juga meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan yang ada di Gorontalo agar melakukan indentifikasi terhadap kelompok yang melaksanakan aksi ini dengan segera, agar kita semua tidak kecolongan. Karena walaupun organisasinya sudah di bubarkan tapi orang-orangnya pasti masih ada dan akan selalu melakukan upaya untuk misi besar merak yakni negara khilafah.
Sebagai organisasi resmi GP Ansor Gorontalo tentu akan selalu siap bekerja sama dan mendukung langkah terbaik yang akan di ambil oleh pemerintah dan aparat keamanan demi menjaga stabilitas sosial kemasyarakatan di Gorontalo sendiri.