GOPOS.ID, GORONTALO – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1, Anies Baswedan menegaskan siap meladeni tantangan Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto ketika debat Capres, Minggu malam (7/1/2024).
Namun, Anies memberi syarat agar diskusi tersebut dilaksanakan secara terbuka di depan publik mengingat yang menjadi pembahasan adalah kebijakan yang menggunakan uang rakyat.
“Kebijakan itu untuk rakyat dan menggunakan uang rakyat. Ini bukan obrolan antar pribadi, tapi tentang orang banyak. Jadi harus di depan orang banyak,” kata Anies saat kunjungannya di Gorontalo, Senin (8/1/2024).
Forum Debat Capres semalam, menurut Anies, adalah momentum tepat untuk membahas kebijakan semacam ini sehingga sesempit apapun waktunya, masing-masing Capres berkewajiban memanfaatkan waktu itu seefektif mungkin untuk memaparkan kebijakan yang berkaitan dengan orang banyak.
“Di forum terbuka, bisa disampaikan, kok. Ada hal teknis yang sifatnya rahasia, tapi kalau terkait anggaran, itu harus diceritakan,” jelas Anies.
Selain itu, Anies juga angkat bicara soal pernyataan Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto pada debat Capres, bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak layak berbicara soal etik.
Menurut Anies, kalau memang tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, seharusnya tidak menyalahkan penanyanya. Menurutnya, pertanyaan yang dilontarkan saat debat Capres tersebut merupakan pertanyaan yang sangat dinantikan jawabannya.
“Kalau tidak mampu menjawab atau tidak bisa menjawab, ya, jangan salahkan penanya,” sindir Anies.
Dia berpendapat, bahwa pemimpin negara harus memiliki standar etika yang tinggi sehingga saat debat berlangsung, Anies menunjukkan fakta dalam 5 tahun terakhir terkait pelanggaran etika.
“Itulah sebabnya, ketika berbicara soal etika, tidak hanya mengatakan siap menganut standar etika tinggi. Tetapi juga menyelesaikan problem-problem etik yang ada,” katanya.
Anies juga menegaskan, pertanyaan terkait etika tersebut merupakan pertanyaan yang bisa ditanyakan oleh siapa pun karena memang pada dasarnya itu adalah hal yang dinantikan banyak masyarakat Indonesia.(Abin/Gopos)