GOPOS.ID, GORONTALO – Sejak Sabtu (21/9/2019) sampai dengan hari ini, (22/9/2019) wilayah Indonesia mengalami hari tanpa bayangan yang terjadi antara bulan September sampai Oktober 2019.
Fenomena alam ini merupakan fenomena alam langka di mana matahari akan ada tepat di atas garis khatulistiwa. Wilayah di Gorontalo juga ikut mengalami hari tanpa bayangan atau yang lebih dikenal dengan kulminasi.
Akibatnya, Gorontalo di siang ini tidak akan memiliki bayangan sama sekali. Tidak cuma itu, matahari tentu akan terasa lebih terik dari biasanya.
Fenomena inipun sudah dikonfirmasi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Djalaludin Tantu provinsi Gorontalo.
“Jangan lewatkan ya peristiwa Hari Tanpa Bayangan Provinsi Gorontalo. Catat hari dan jamnya, jangan lupa diabadikan,” tulis akun BMKG Gorontalo lewat akun Facebooknya.
Baca juga: Gempa M 5,3 Guncang Boalemo, Tak Berpotensi Tsunami, Ini Penjelasan BMKG
Sementara itu, Forecaster onduty, BMKG Gorontalo, Arimi Pratiwi Gani, S. Tr, ikut membenarkan informasi tersebut.
Arimi mengatakan, fenomena alam ini terjadi ketika matahari berada pada posisi paling tinggi di langit. Dimana, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau dititik zenit.
“Akibatnya bayangan benda tegak akan menghilang atau dikenal dengan istilah kulminasi,” kata Arimi yang dihubungi Wartawan.
Kulminasi ini sudah berlangsung, sejak Sabtu kemarin di Kabupaten Gorontalo Utara pada pukul 11.41.37 WITA. Untuk wilayah lainnya akan berlangsung saing ini dengan waktu yang berbeda-beda.
Hari Tanpa Bayangan, Minggu (22/9/2019)
Kabupaten Boalemo pukul 11.43.32 WITA
Pohuwato pukul 11.45.11 WITA
Kabupaten Gorontalo pukul 11.41.00 WITA
Kota Gorontalo 11.40.41 WITA
Bone Bolango pukul 11.40.22 WITA.
So, jangan sampai kelewatan yaa.. Jangan lupa untuk mengabadikan fenemona langkah ini. (andi/gopos)