GOPOS.ID, GORONTALO – Provinsi Gorontalo kembali ikut ambil bagian dalam Grand Final Miss Indonesia 2025 yang merupakan gelaran ke-19. Adalah Sharon Evangeline yang membawa nama Gorontalo di ajang kecantikan tingkat nasional tersebut.
Saat ini Sharon bersama para finalis Miss Indonesia 2025 sedang menjalani masa karantina di Jakarta sebelum tampil pada Grand Final Miss Indonesia oada Rabu 9 Juli 2025 dan disiarkan langsung stasiun televisi RCTI. Tahun ini ada sebanyak 38 finalis dari seluruh provinsi se-Indonesia yang akan unjuk kebolehan untuk meraih mahkota simbol kecantikan, kecerdasan dan kepedulian sosial.
Sharon, begitu ia diakrab disapa, menjadi representasi generasi muda Gorontalo yang cerdas, aktif, berkeinginan maju serta memiliki tekad kuat dalam pemberdayaan perempuan. Gadis usia 20 tahun ini menjalankan advokasi untuk memberdayakan para pemimpin wanita yang berpengetahuan dan kompeten secara emosional, menerangi jalan menuju aktualisasi diri dan memastikan kesejahteraan para pemimpin perempuan selalu diprioritaskan.
“Pesan penting tentang pentingnya pemimpin perempuan dan potensi mereka tidak boleh mengorbankan kewarasan harus bergema secara global, melalui upaya memberdayakan, berempati, dan mengartikulasi visi kolektif yang jelas, kita dapat mencapai semuanya dengan ketulusan dan dedikasi yang teguh,” kata Sharon yang merupakan mahasiswa S1 Jurusan Psikolog, Universitas Padjadjaran Bandung.
Bagi Sharon, setiap pengalaman itu berharga. Termasuk keikutsertaannya sebagai Finalis Miss Indonesia 2025 dari Provinsi Gorontalo. Gadis yang pernah meraih Runner Up Putri Padjadjaran 2024 ini memandang, pengalaman untuk bertumbuh dan berdampak yang layak untuk diperjuangkan.
“Miss Indonesia akan membuka banyak kesempatan untuk bertumbuh semakin tinggi dan berdampak luas,” ungkap Putri Psikolog Universitas Padjadjaran 2024 ini.
Sebagai daerah tempatnya memulai perjalanan hidup, Sharon memandang Gorontalo merupakan sebuah tanah dengan keindahan yang belum terjamah dan denyut nadi budaya yang semarak. Di tengah irama dan tradisi Gorontalo, ia belajar keindahan sejati tidak hanya dilihat tetapi dirasakan.
“Keluarga saya menanamkan dalam diri saya bahwa kecantikan terletak pada kerja keras dan ketahanan. Keyakinan ini menjadi landasan bagi banyak kesempatan yang tak terhitung jumlahnya untuk belajar dan berkembang,” tutur Staf Departemen Kaderisasi dan Pengembangan SDM BEM Kama Universitas Padjadjaran 2024 ini.(hasan/gopos)