GOPOS.ID, GORONTALO – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo minta aparat dan pemerintah menseriusi kembali persoalan panah wayer di Gorontalo. Sebab di pekan kemarin, terdapat korban dari faktor kenakalan remaja itu.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi I Deprov Gorontalo, Fikram AZ Salilama menanggapi teror panah wayer yang kembali merebak di Gorontalo usai rapat bersama Kesbangpol dan Satpol PP, Senin (10/2/2020).
“Soal panah wayer kita komisi I sudah berapa kali kita bahas. Karena ini bukan hanya kali terjadi. Kita mendengar sikap yang dilakukan Kesbangpol dan Satpol PP. Namun ini masih terkesan kepada kami lagu lama,” ungkap Fikram kepada awak media.
Hal ini menurut Fikram karena Satpol PP dan Kesbang masih terjebak persoalan ketiadaan fasilitas pendukung, serta dibatasi oleh ruang lingkup penindakan. Menurut Fikram bahwa peran ini harus dimaksimalkan oleh aparat kepolisian.
Ketika mendapatkan kumpulan remaja yang sudah larut malam melakukan aktivitas yang kurang jelas, harus segera dibubarkan.
“Mereka (Kesbangpol dan Satpol PP) tidak didukung untuk melakukan kegiatan perjalanan untuk melakukan deteksi dini. Sehingga mereka minim memperoleh informasi. Aparat harus lebih tegas lagi,” paparnya.
Lanjut kata Fikram hal ini harus menjadi perhatian pemerintah agar Satpol PP dan Kesbangpol dapat maksimal malakukan tugasnya. Serta perhatian khusus bagi anak-anak agar tidak terlibat tindak kejahatan
“Kalau proses yang dilakukan aparat kepolisian tidak maksimal kita akan undang mereka. Namun kita percaya mereka telah menegakkan aturan sesuai proses,” terang politisi Partai Golkar ini.Â
“Kami meminta pemerintah untuk lebih menyeriusi ini. Sosialisasi dan edukasi kepada anak-anak harus lebih maksimal,” tandasnya. (muhajir/gopos)