GOPOS.ID, GORONTALO – Provinsi Gorontalo mencatatkan diri sebagai daerah dengan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terbaik se Indonesia.
Hingga 12 November 2019, serapan APBD Gorontalo mencapai angka 77 persen mengalahkan Provinsi DI Yogyakarta sebesar 72,9 persen. Disusul oleh Provinsi Jawa Timur, Lampung dan Kepulauan Bangka Belitung masing masing 68,9 persen, 67,4 persen dan 65,8 persen.
Meski begitu Gubernur Gorontalo mengingatkan kepada aparaturnya untuk menseriusi penyerapan anggaran pemerintah di akhir tahun. Hal itu untuk memindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kepada para kepala daerah dan unsur Forkopimda beberapa hari lalu.
“Jangan bergembira dan terlena dengan serapan anggaran yang baik. Perlu kita tanyakan administrasinya sudah benar atau tidak? Apa sudah dirasakan oleh masyarakat atau tidak? Sudah diterima tapi manfaat dari itu sudah sejauh mana? Ini salah satu yang menjadi arahan Bapak Presiden,” ujar Rusli saat memimpin Apel Kerja ASN bertempat di Rumah Jabatan Gubernur, Senin (18/11/2019).
Mantan Bupati Gorontalo Utara itu berharap agar sisa waktu yang ada hingga 15 Desember agar dimanfaatkan dengan baik.
Setiap OPD selaku penanggungjawab teknis program dan kegiatan diminta turun ke lapangan untuk melakukan monitor dan evaluasi kerja.
“Provinsi Gorontalo saja yang realisasi APBD sudah 77 persen atau peringkat satu nasional. Masih banyak anggaran yang harus kita belanjakan. Masih ada sekitar Rp20 miliar yang belum terserap. Masih ada sekitar Rp500 juta yang harus kita belanjakan setiap hari hingga 15 Desember,” tegas Rusli. Rusli
berharap hingga berakhirnya APBD 2019, seluruh anggaran dapat terserap untuk kepentingan masyarakat Gorontalo.
“Dan jangan ada Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikembalikan. Karena tahun depan penerimaan DAK akan sangat selektif. Daerah yang tidak mampu menyerap DAK, sulit untuk mendapatkan DAK di tahun depan,”tandasnya. (rls/andi/adv/gopos)