GOPOS.ID, GORONTALO – Sepinya transaksi penjualan akibat wabah corona (covid-19), turut dirasakan oleh para penjual kue kering. Perasaan harap-harap cemas pun menyelimuti mereka seiring kian dekatnya Ramadan 1441 Hijriyah.
Pantauan gopos.id, pasca merebaknya wabah Covid-19 beberapa waktu lalu, suasana toko kering di wilayah Shoping Center Limboto masih sunyi pembeli. Kondisi tersebut terus berlangsung hingga pekan ini.
Salah seorang penjual kue kering, Ismail Nuna (40), mengaku sejak adanya virus corona omset penjualannya turun dratis. Bahkan untuk bulan ini saja dia belum mendapat pembeli sama sekali.
“Kalau pengalaman tahun kemarin, sebulan dan mendekati ramadan sudah mulai banyak pembeli. Tapi sekarang bisa dilihat sangat sepi. Bahkan bukan hanya berkurang, malah tidak ada sama sekali. Kosong belum ada satu orang pun yang sekadar pesan atau beli,” ucap Ismail kepada gopos.id, Selasa (21/4/2020).
Ismail yang sudah berjualan kue kering selama 15 tahun itu menyebutkan, biasanya menjelang ramadan ia dapat meraup keuntungan berkisar Rp2-5 juta.
“Selama saya berjualan hampir 15 tahun baru kali ini saya merasakan hal yang seperti ini. Kalau dibilang sangatlah rugi. Sebelumnya menjelang ramadan pendapatan saya mulai dari Rp2-5 juta. Tetapi dengan kondisi sekarang saya tidak yakin,” ujar Ismail menerangkan.
“Bahkan saya sekarang tidak berani membayar tunai kepada orang-orang yang menitip kue. Saya tidak bisa menjamin pembeli akan sama kayak tahun sebelumnya. Syukur mereka juga bisa memahami,” lanjutnya
Oleh karena itu ia berharap, pemerintah bisa berinisiatif memberikan perhatian bagi para penjual kue kering. Setidaknya membagikan paket lebaran ke masyarakat yang kurang mampu dan membeli kue-kue di penjual kue kering.
“Dengan begitu dapat membantu perekonomian kami mbak. Agar kami dapat menikmati puasa dan lebaran dengan suka cita,” tutupnya.(Widya/gopos)