GOPOS.ID, GORONTALO – Upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19 terus dilakukan. Pemerintah tak henti-hentinya menganjurkan masyarakat agar melakukan gerakan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Menjaga jarak atau kita kenal dengan physical distancing menjadi langkah paling penting agar terhindar dari paparan covid-19.
Lalu, seperti apa melaksanakan physical distancing yang baik? apakah memakai masker sudah cukup tanpa menjaga jarak untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19?
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr. Triyanto Bialangi menjelaskan pentingnya melaksanakan physical distancing yang baik dalam pencegahan penularan covid-19 saat dialog perkembangan covid-19 di Provinisi Gorontalo, Jumat (13/11/2020).
1. Menjaga jarak diharuskan untuk mencegah penyebaran covid-19 melalui droplet.
Menurut dr. Triyanto, menularnya covid-19 melalui droplet atau air liur yang keluar saat kita berbicara, bersin atau batuk.
“Beberapa literatur mencatat bahwa droplet yang keluar dari seseorang terpancar dengan jarak 1 sampai 1,8 meter,” beber Triyanto.
Pada jarak itu kata dr. Triyanto, covid-19 berpotensi tertular apabila kita tidak menjaga jarak.
2. Physical distancing tetap gunakan masker.
Meskipun telah menjaga jarak atau physical distancing, dr. Triyanto tetap mengharuskan agar memakai masker. Langkah ini dilakukan untuk benar-benar menjamin seseorang tidak tertular atau menularkan covid-19.
“Orang yang berbicara menggunakan masker tidak akan mengeluarkan droplet. Sehingga potensi ia menularkan menjadi kecil saat ia ternyata sudah terpapar covid-19,” kata dr. Triyanto.
Begitupun dengan orang yang sehat atau terbebas dari covid-19. Menggunakan masker sambil menjaga jarak melindunginya agar terhindar dari droplet orang yang mengidap covid-19.
“Selain itu, tetap dianjurkan juga untuk mencuci tangan dengan air mengalur dan menggunakan sabun saat kita memegang permukaan yang berpotensi terdapat virus dan kuman,” ungkapnya. (muhajir/gopos).