GOPOS.ID, GORONTALO – Suasana Polsek Batudaa, Kabupaten Gorontalo mendadak ramai. Puluhan warga datang mengamuk, Kamis (19/11/2020) malam.
Mereka datang sambil berteriak-teriak. Mereka marah, lalu memecahkan kaca jendela, pot bunga, serta pintu kamar kecil di Polsek Batudaa. Puluhan warga itu menuntut Polsek Batudaa bertanggung jawab terkait insiden adanya seorang tahanan yang tewas gantung diri.
Adalah HA alias Bentar, tahanan Polsek Batudaa yang gantung diri tersebut. Warga Dusun Bolondunge, Kecamatan Limehe Timur, Kabupaten Gorontalo itu gantung diri di pintu kamar mandi di rumahnya di Dusun Bolondunge, Desa Limehe Timur, Kecamatan Tabongo, Kamis (19/11/2020) pukul 21.30 wita.
Informasi yang dirangkum gopos.id, sebelum gantung diri Bentar meminta izin untuk pulang ke rumah pada Kamis (19/11/2020) pukul 21.00 Wita. Tersangka kasus judi togel itu hendak melihat kondisi anak-anaknya di rumah.
Permintaan itu dipenuhi Polsek Batudaa. AH alias Bentar diizinkan pulang ke rumah bersama seorang tahanan lainnya, bernisial II. Keduanya dikawal oleh anggota Polsek Batudaa, Brigadir Suratman.
Setibanya di rumah, Bentar meminta istrinya membuatkan teh. Sementara dirinya masuk ke dalam kamar mandi. Beberapa saat kemudian dan setelah membuat teh, sang istri memanggil Bentar. Akan tetapi tidak terdengar suara sahutan dari dalam kamar mandi.
Merasa curiga dengan kondisi itu, istri Bentar mendobrak pintu kamar mandi. Saat itu didapati Bentar sudah dalam keadaan tergantung menggunakan seutas tali.
Bentar sempat dibawa lari ke Puskesmas terdekat. Akan tetapi nyawa pria berusia 29 tahun itu tak tertolong lagi. Ia pun dinyatakan telah meninggal dunia.
Pihak keluarga lalu membawa pulang jasad Bentar ke rumah. Tak lama berselang puluhan warga berkumpul dan lalu menuju ke Polsek Batudaa. Massa datang di Polsek Batudaa dan mendesak agar Kapolsek Batudaa menemui mereka. Mereka marah karena menilai kematian Bentar akibat stress setelah menjalani tahanan di Polsek Batudaa.
Kedatangan puluhan warga itu sempat membuat warga di seputaran Polsek Batudaa dibuat kaget. Pasalnya sebagian besar warga saat itu sudah beristirahat.
“Kami kira ada ribut-ribut. Ternyata mereka datang memprotes kematian seorang tahanan yang gantung diri,” ujar beberapa warga sekitar.
Polsek Batudaa yang coba dikonfirmasi terkait kejadian ini belum memberikan keterangan resmi. Gopos.id diarahkan ke Polres Gorontalo dengan alasan permasalahan tersebut sudah ditangani oleh pihak Polres Gorontalo. Hingga berita ini dilansir pada pukul 15.30 wita, gopos.id, masih menunggu kesediaan Kapolres Gorontalo di Mako Polres Gorontalo untuk memberikan keterangan.(putra/gopos)
Catatan Redaksi: Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Bukan salah polisi. Itu pilihannya dia mau akhiri hidupnya.