GOPOS.ID, POHUWATO – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pohuwato melalui Dinas Pendidikan, mulai membuka dan menerapkan pembelajaran tatap muka di sekolah tingkat SD dan SMP se-Pohuwato. Rencana pembukaan sekolah ini dijadwalkan Senin depan, (7/9/2020).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato, Lusiana Bouty menjelaskan, rencana membuka sekolah dan sistem pembelajaran tatap muka ini karena Kabupaten Pohuwato sudah masuk di zona hijau penyebaran covid-19. Meski dari data Gugus Tugas Provinsi Gorontalo sendiri, menunjukan bahwa Pohuwato masuk zona kuning.
Menurut Lusiana, alasan pembukaan sekolah di Pohuwato merujuk pada Surat Keputusan Bersama Empat Menteri tentang penyelenggaraan tahun ajaran 2020/2021 pada masa Pandemi Covid-19. Saat itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menjelaskan, satuan pendidikan yang berada di zona hijau dan kuning diperbolehkan untuk melakukan pembelajara tatap muka, asal tak mengabaikan protokol kesehatan.
“Kami juga sudah mengikuti webinar. Dalam webinar itu ada hal yang baru, bahwa zona hijau dan kuning sudah bisa membuka pembelajaran tatap muka,” ungkap Lusiana kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).
Ia menjelaskan, Gugus tugas Pohuwato juga telah memberikan rekomendasi ke pihak Diknas yang mana Pohuwato sudah masuk di zona hijau. Setelah rekomendasi itu diberikan, kata Lusiana, pihaknya langsung melakukan rapat persiapan pembelajaran tatap muka nanti.
Sedikitnya, ada 169 sekolah tingkat SD-SMP yang tersebar di Pohuwato, bakal dibuka dan melaksanakan pembelajaran tatap muka. Terkait persiapan pembelajaran nanti menurut Lusiana, tersisa dua sekolah yang belum menyelesaikan kelengkapan sekolah saat pembelajaran dibuka.
“Artinya, sudah 98 persen kesiapan sekolah-sekolah yang akan mulai membuka pembelajaran tatap muka, yang dua itu masih sementara memenuhi persyaratan kelengkapan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Lusiana mengungkapkan tidak ada unsur paksaan kepada setiap sekolah yang tetap tidak membuka sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Begitu juga dengan orang tua yang tidak mengizinkan anaknya masuk sekolah karena covid-19. Diknas tidak akan memaksa orang tua maupun anak tersebut sekolah secara tatap muka.
Karena itu, pihak Dinas Pohuwato telah menyediakan solusi terkait siswa yang tidak akan hadir dalam pembelajaran tatap muka nanti.
“Saya bilang ke guru-guru, harus ada grup dengan orang tua siswa, untuk membagikan mata pelajaran yang diajarkan setiap harinya. Tapi kalau ada orang tua siswa yang tidak memiliki gawai pintar, pihak sekolah harus memikirkan bagaimana caranya agar para siswa yang tidak masuk ini tidak ketinggalan mata pelajaran,” papar kadis.
Baca juga: Bupati Gorut , Indra Yasin Cek Kesiapan Pelaksanaan MTQ
Di akhir wawancara, Lusiana turut menyampaikan, bahwa jika terjadi penyebaran di satu wilayah, maka sekolah di wilayah tersebut harus ditutup selama dua minggu. Dan jika terjadi penyebaran yang signifikan, Bupati harus segera mengambil kebijakan.
“Kami juga sudah membentuk tim saat pemberlakuan sekolah tatap muka nanti. Tugas mereka menyebar ke seluruh sekolah-sekolah dan memantau langsung kegiatan di sana. Supaya memang, rencana kami membuka sekolah ini tidak main-main, ada kepedulian dan antisipasi dari kami (Dinas Pendidikan),” tutupnya. (muhajir/gopos)