GOPOS.ID, GORONTALO – Plastik adalah benda yang akrab digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Seperti tas plastik yang biasa digunakan untuk pengemasan, botol, dan bahkan sedotan plastik. Meskipun mempunyai kegunaan yang banyak, plastik yang digunakan dan menjadi sampah tersebut, memunculkan masalah lingkungan yang serius.
Material sampah plastik yang terbuat dari bahan kimia yang tidak terbarukan, membuat sampah plastik sulit terurai. Hal ini yang menjadikan sampah plastik dapat mencemari lingkungan, baik di darat maupun di laut. Terlebih produksi sampah plastik tiap tahunnya terus bertambah dan semakin mengkhawatirkan, karena dapat menyebabkan bencana ekologis dan berdampak pada kelangsungan hidup di bumi.
Dilansir dari suara.com, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sampah plastik sebanyak 64 juta ton per tahun. Indonesia juga menduduki peringkat dua dunia, sebagai penyumbang sampah plastik terbanyak di lautan.
Untuk mengatasi masalah serius ini, diperlukan kerja sama semua lapisan masyarakat dalam mengontrol penggunaan plastik.
Penerapan 3RÂ Â
Masyarakat tidak bisa menghindar dari kebutuhan penggunaan plastik. Namun bisa mengurangi penggunaanya, seperti menggunakan kantong belanjaan sendiri, membawa wadah yang dapat digunakan berkali-kali, mengganti sedotan dan botol plastik sekali pakai dengan yang lebih ramah lingkungan.
Tidak hanya itu, untuk mengelola sampah plastik, masyarakat bisa melakukan metode Reduce, Reuse, dan Recycle atau 3R. Jika diterapkan dengan baik, hal ini sangat efektif dalam pengendalian sampah plastik, dan meminimalisir kerusakan lingkungan yang disebabkan sampah plastik.
Memanfaatkan Sampah Plastik Menjadi Bisnis
Berbagai macam terobosan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat yang mulai sadar akan kerusakan lingkungan yang diakibatkan sampah plastik. Misalnya yang dilakukan di Kabupaten Bandung, dan Juga Bali yang mengelolah sampah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Masyarakat bisa membuat ecobrick, yakni metode pengurangan sampah plastik yang menggunakan botol dan sampah plastik sebagai media. Sampah plastik yang dikumpulkan bisa dipadatkan di dalam botol dan dikumpulkan sebanyak mungkin. Botol-botol tersebut kemudian disusun dan bisa dibuat tempat duduk, meja, dan perabotan lainnya.
Sampah plastik daur ulang jika dikelola dengan benar, bisa menghasilkan sebesar Rp 16.379.472 per bulan dari produksi 48 ton sampah plastik. (Adm-01/gopos)