GOPOS.ID – Kepala Kepolisian Daerah Polda Gorontalo Brigjenpol Rachmat Fudail menyebut berhasil mengamankan peredaran 5,3 ton minuman keras (miras) selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2019. Hal ini menunjukkan tingginya konsumsi miras di daerah.
“Sesuai dengan arahan dari bapak gubernur kepada kita Forkopimda tentang masih maraknya peredaran miras di Gorontalo. Kemarin menjelang (berakhirnya) operasi (ketupat) kita menangkap hampir 5,3 ton miras,” ungkap Fudail saat memimpin Apel Konsolidasi Berakhir Operasi Ketupat 2019 di Halaman Mapolda Gorontalo, Kamis (13/6/2019).
Untuk lebih menseriusi pengentasan miras, jenderal bintang satu itu menegaskan akan kembali menggelar operasi miras secara besar-besaran. Ia juga menegaskan kepada anggota kepolisian untuk tidak terlibat melindungi dan mendukung peredaran miras, narkoba dan prostitusi.
Baca juga : Operasi Ketupat Otanaha 2019 Resmi Ditutup
“Saya mohon kepada rekan rekan sekalian baik kepolisian maupun TNI, kita tidak boleh berada di belakang itu semua (maksiat). Kita harus komitmen, kita wujudkan bahwa Gorontalo ada Serambi Madinah,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie kembali menyampaikan komitmennya untuk memerangi miras di daerahnya. Ia menyebut semua pihak punya komitmen yang sama untuk itu.
“Tolong kalian wartawan punya jejaring di mana-mana. Tolong sebarkan bahwa Pemprov Gorontalo sudah punya satu sikap untuk perang terhadap miras. Baik itu pengedarnya, penjualnya dan yang mengkonsumsinya,” tegas Rusli saat diwawancarai wartawan.
Sebagai kepala daerah, Rusli merasa bertanggungjawab masih tingginya peredaran miras di Gorontalo. Efeknya tidak saja tingkat kriminalitas yang tinggi, tapi juga bagi kesehatan dan kemiskinan masyarakat.
“Sekarang kalo sakit minta BPJS gratis, tapi giliran beli miras uangnya ada. Saya sangat geram soal ini, termasuk Pak Kapolda, Pak Danrem. Hampir tiap minggu diberantas, berton-ton, bulan puasa pula. Kalau masuk sini berarti kan ada pasarnya?” tambahnya.
Baca juga : Studi Tiru di Gorontalo, Pemkot Depok Belajar KPBU
Secara umum situasi Kamtibmas selama Operasi Ketupat 2019 berjalan kondusif. Terjadi 51 kasus kamtibmas atau naik 13 kasus dibandingkan operasi tahun 2018. Kasus didominiasi oleh penganiayaan, pencurian dan pengancaman. Untuk kecelakaan lalu lintas terjadi 9 kasus, turun 17 kasus dari tahun 2018. Operasi Ketupat 2019 berlangsung sejak tanggal 29 April hingga 13 Juni 2019.(Isno/rls/gopos)