GOPOS.ID, GORONTALO – Sektor pertanian merupakan unggulan Provinsi Gorontalo dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Untuk terus mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, Pemprov Gorontalo melaksanakan berbagai program yang diarahkan untuk meningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian.
“Secara makro ekonomi, pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada tahun 2019 berada di atas rata-rata nasional yakni mencapai 6,51 persen. Kita juga mampu menekan inflasi dan menurunkan angka kemiskinan dari 17,65 persen pada tahun 2017 menjadi 15,31 pada tahun 2019. Ini semua berkat keberhasilan program pertanian,” papar Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim dalam sambutannya pada silaturahmi dan ramah tamah jajaran Pemprov Gorontalo dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia di rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Rabu (5/2/2020).
Idris menuturkan, keberhasilan tersebut tak lepas dari perhatian Menteri Pertanian untuk peningkatan kesejahteraan petani Gorontalo. Kementerian Pertanian dari tahun ke tahun terus meningkatkan alokasi anggaran ke Provinsi Gorontalo.
“Kita bersyukur pak Mentan memberikan perhatian besar untuk Gorontalo, mulai dari alsintan, benih, dan pupuk. Kita berharap dukungan ini terus mengalir untuk petani Gorontalo sehingga ke depan kita dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian,” ucap Idris.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi, yang mewakil Mentan Syahrul Yasin Limpo pada kegiatan tersebut.
Dedi memberi apresiasi terhadap kemajuan sektor pertanian di Gorontalo. Menurutnya, hal yang menggembirakan yang dicapai oleh Gorontalo tidak lagi hanya mengekspor bahan mentah, tetapi sudah mulai mengekspor produk olahan pertanian.
“Yang namanya komoditas pertanian, semakin hilir nilai tambahnya semakin tinggi. Ini yang akan kita dorong, membuat sebanyak-banyaknya industri pengolahan hasil pertanian di Gorontalo,” ujarnya.
Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Gorontalo Mentan Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor produk pertanian Gorontalo senilai Rp115,5 miliar. Ekspor tersebut terdiri dari kopra putih, tepung kelapa, serta briket arang tempurung kelapa. (rls/adm-01/gopos)