GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Sekertaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid membuka kegiatan sosialisasi pencegahan kasus pertanahan di Banthayo Lo Yiladia (BLY), Kota Gorontalo. (Senin/6/3/2023).
Kata Sekda, kasus yang paling banyak di Gorontalo saat ini yaitu tentang persoalan tanah dan masalah rumah tangga.
“Jadi biasanya Kasus yang paling banyak itu persoalan tanah dan istilah tentang yang berkaitan dengan masalah rumah tangga,” ucapdia.
Ismail menegaskan, bahwa tanah akan selalu ada diakibatkan tanah yang tidak pernah bertambah namun pemanfaatan tanah semakin banyak.
Dia menuturkan, jumlah penduduk yang semakin bertambah serta aktivitas-aktivitas masyarakat yang semakin bermacam-macam menyebabkan terjadinya penambahan lahan, sementara lahan cukup mahal jika direklamasi.
“Pemanfaatan tanah itu dari hari ke hari semakin banyak artinya jumlah penduduk semakin banyak, aktifitas masyarakat semakin banyak, baik aktifitas ekonomi, aktifitas sosial, aktifitas macam-macamlah yang tentunya membutuhkan lahan, sementara lahan ini tidak pernah akan ada, kecuali menambah biasanya dengan reklamasi, namun mahal jika kita menambah reklamasi,” ujarnya menerangkan.
Dia menambahkan, bahwa tanah di bagian kota memiliki nilai atau harga yang tinggi karena adanya status sosial atau tolak ukur masyarakat.
“Ternyata memang kota itu mengukur orang, Tinggal di kota karna ada status sosial , ini dia yang menyebabkan lahan dikota itu begitu bernilai,” ujar dia.
Harapannya dengan adanya sosialisasi ini, akan lebih paham lagi tentang penyebab utama pada kasus-kasus pertanahan di kota Gorontalo
“Mudah mudah dengan adanya sosialisasi ini kita bersama bapak ibu lurah akan lebih paham kira kira apa menjadi penyebab utama dari pada persoalan persoalan kasus kasus pertanahan dikota Gorontalo” pungkasnya. (Nita-MgUNG/Putra/gopos)