GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Pemerintah Kota Gorontalo terus menunjukan capaian di berbagai bidang, termasuk bidang informasi dan komunikasi, keterbukaan informasi publik dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah Kota, terbilang cukup baik. Hal ini mendapat respon positif melalui lembaga survei Media Analitic Indonesia indikator yang menempatkan kota Gorontalo rating teratas se-Gorontalo sebaran pemberitaan media pada pekan keempat Juli 2022.
Communication dan Partnership Indonesia indikator Adi Humaidi dalam laporan (report) yang sajikan pihaknya, mencantumkan sejumlah objek penilaian. Di antaranya isu wilayah, ekspose berita daerah dan kepada daerah.
Pada edisi 16–22 juli tercatat sebaran berita Pemerintah Kota Gorontalo sebanyak 443 berita, dan kepala daerah Wali Kota sebanyak 85 berita. Selanjutnya urutan kedua diduduki oleh Kabupaten Gorontalo untuk berita daerah, sedangkan kategori berita kepala daerah ditempati Bupati Bone Bolango.
Walikota Gorontalo Marten Taha menaruh apresiasi terhadap lembaga Indonesia indikator yang turut andil mendukung pembangunan di Gorontalo.
“Apa yang disampaikan merupakan hal yang sangat penting terhadap penyelenggaran pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di provinsi Gorontalo,” kata Wali Kota Gorontalo dua periode itu, Rabu (27/7/2022).
Politisi partai Golkar dan ini menuturkan terlepas dari informasi negative ataupun positif, menurutnya itu semua sangat penting untuk bahan evaluasi Kepada Daerah dalam menjalankan tugasnya. Dirinya menambahkan tidak semua berita bernilai positif namun ada juga berita polemik. Menurutnya dalam memenuhi ekspektasi masyarakat tentu ada beberapa hal yang perlu di benahi untuk disempurnakan.
“Nah yang baik pasti kita tingkatkan dan yang perlu dibenahi akan segera diperbaiki” pungkasnya.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Gorontalo, Daud Panigoro menjelaskan soal pemberitaan media sangat berkaitan dengan pengungkapan fakta realita di lapangan.
“Kami selalu terbuka dengan pihak media untuk memberikan informasi. Di sisi lain, kami juga akan memantau objektifitas dan netralitas media dalam keseimbangan berita.” Kata Daud (Sari/rls/gopos)