GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Sebanyak 58 warga binaan Lapas Kelas II Gorontalo khatam Alquran 30 juz. Kemudian 27 lainnya sudah menuntaskan bacaan iqro. Mereka telah diwisuda di lapas, Kamis (12/8/2021).
Lapas Kelas IIA Gorontalo menggelar berbagai program pembinaan khusus termasuk pembinaan spiritual. Salah satunya mengadakan Wisuda Santri Warga Binaan Pemasyarakatan yang telah mengikuti pendidikan Baca Iqro dan Tadarus Alquran, dan Dzikir Bersama dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1443 H, dan HUT Proklamasi RI Ke-76 Tahun 2021.
Kepala seksi Bimbingan Narapidana /Anak Didik (Binadik) Kasdin Lato mangatakan para santri yang diwisuda telah selesai mengikuti pendidikan baca iqro. Warga binaan yang terlibat itu, akan diberikan sertfikat sebagai bukti apresiasi dari Lapas Kelas IIA Gorontalo, terhadap kesungguhan para santri dalam mengikuti program pembinaan yang ada. Dirinya berharap kepada seluruh santri yang telah diwisuda, bisa mengamalkan ilmu yang diperoleh.
“untuk tidak berhenti sampai pada proses wisuda, melainkan terus melatih dan mempermantap kualitas bacaannya serta yang paling penting adalah dapat mengamalkannya,” kata Kasdin pada sambutannya.
Lebih lanjut, warga binaan yang khatam Alquran sudah bisa membantu Ta’mirul Masjid At-Taubah sebagai tenaga tutor/pengajar Iqra bagi warga binaan lainnya. Selanjutnya warga binaan yang baru tuntas bacaan iqro diwajibkan melakukan bacaannya sampai bisa khatam Alquran.
“Sebaik-baik mukmin adalah yang belajar qur’an dan mengajarkannya. Untuk menjadi manusia yang merdeka secara religius, kita benar-benar menjadi pribadi yang merdeka kelak, kunci hanya dengan belajar agama dan mengamalkannya insha Allah kita bisa merdeka dunia dan akhirat, amiin,” jelasnya.
Abdul Fatah Umonti yang biasa disapa onon, merasa sangat senang kerena dirinya telah khatam Alquran 30 jus. Ia menceritakan bahwa sebelum dirinya berada di dalam lapas tidak ada satupun yang ia ketahui. Diceritakan onon dirinya belajar dari Iq’ra kemudian, melanjutkan belajar Alquran. Sehingga dalam kurun waktu satu bulan, ia sudah menuntaskan bacanya.Ia juga berharap kepada warga binaan lainnya untuk serius dalam belajar Alquran.
“Saya sangat senang dan bahagia akhirnya saya mendapatkan ijazah kahtaman quran walapun baru pada tahap menyelesaikan bacaan 30 Juz. saya secara pribadi dan seluruh santri mengucapkan terima kasih kepada Pengurus Ta’mirul, terima kasih kepada bapak Kasi Binadik, Bapak KPLP, dan Khususnya terima kasih kami kepada Bapak Kalapas Kelas IIA Gorontalo,” pungkasnya. (Sari/rls/gopos)