GOPOS.ID, GORONTALO – Program peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dilakukan Pemerintah Provinsi Gorontalo kembali mendapat dukungan pemerintah pusat. Hal itu ditandai dengan kembalinya ditempatkan sebanyak 50 dokter internsip.
Penempatan dokter internsip ini merupakan implementasi Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI). Di Provinsi Gorontalo, program ini telah berlangsung sejak 2013. Saat itu jumlah dokter internsip yang ditempatkan sebanyak 13 orang. Selanjutnya jumlah dokter internsip ditempatkan di Gorontalo melalui PIDI terus terus bertambah setiap tahunnya. Total dokter internsip yang bertugas di Gorontalo sampai 2019 sebanyak 664 dokter.
Sementara sebanyak 50 dokter intersip yang akan ditempatkan tahun ini, akan menggantikan 50 dokter yang telah menjalankan tugas di Gorontalo.
Kehadiran PIDI di Gorontalo juga telah membantu pemerintah memenuhi tenaga kesehatan yakni seorang dokter di daerah.
“Jadi program pemerataan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah juga didukung dengan adanya program internsip ini,” ujar Perwakilan Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI) Pusat, Prof. Dr. Mulyohadi Ali, Sp. FK., pada acara lepas sambut PIDI angkatan IV, di Hotel Horison Nayumi, Kota Gorontalo, Jumat (15/11/2019).
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Suleman Mile, SKM., M. Kes, mengharapkan program PIDI dapat terus berlangsung. Program ini membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas.
“Program Internsip ini perlu dilanjutkan kedepan dan bisa sampai ke rumah sakit di Provinsi Gorontalo secara merata,” ungkapnya.
Baca juga: DIPA Gorontalo 2020 Naik Rp200 Miliar
Pada kesempatan itu juga dilakukan penanda tanganan berita acara serah terima dan perwakilan tiga lokasi penempatan. Yaitu antaranya RSUD. Aloei Saboe Kota Gorontalo, RSUD dr. M. M. Dunda Kabupaten Gorontalo dan RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango.
Jumlah peserta PIDI yang akan selesai bertugas adalah 50 orang dan yang disambut untuk bertugas selama 1 tahun kedepan juga sebanyak 50 orang. Mereka akan disebar di tiga wahana rumah sakit selama 8 bulan dan di tiga Puskesmas untuk masa tugas 4 bulan.
Mereka nantinya akan ditempatkan 18 orang di RSUD Aloei Saboe dan Puskesmas Kota Selatan, 15 orang masing-masing di RSUD Dunda dan Puskesmas Limboto Barat serta RSUD Toto Kabila dan Puskesmas Kabila.
Hadir pada acara lepas samput itu, selain Perwakilan Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI) Pusat Prof. Dr. Mulyohadi Ali, Sp. FK juga Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Pusat dr. Dwi Juliani, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Suleman Mile, SKM., M. Kes., dan KIDI Provinsi Yamin Ahsan, SKM., M. Kes. (muhajir/gopos)