GOPOS.ID, MARISA – Penularan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Pohuwato cukup tinggi. Selang Januari 2021 hingga awal April 2021, dilaporkan sebanyak 17 warga yang terserang DBD.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pohuwato, Irfan Saleh, mengatakan laporan 17 kasus DBD tersebar di beberapa kecamatan di Pohuwato. Seperti Randangan, Duhiadaa, Buntulia dan Marisa.
“Meski cukup banyak, situasi tersebut belum masuk kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah,” kata Irfan pada pembukaan advokasi lintas sektor dalam mendorong penguatan implementasi regulasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Senin (5/4/2021).
Walaupun belum termasuk KLB, Irfan menegaskan, pihaknya tetap menyeriusi perkembangan penularan DBD. Apalagi dalam situasi saat ini penularan DBD di wilayah Pohuwato berpotensi mengalami kenaikan.
“Kami di grup bersama teman-teman dokter spesialis dan dinas kesehatan (berbincang, red), mengenai indikasi kenaikan demam berdarah,” ujar Irfan.
Irfan mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan langkah pencegahan agar terhindar dari KLB demam berdarah.
“Kami sudah berkoordinasi dengan puskes untuk menyampaikan kepada desa-desa dan kecamatan untuk melakukan kerja bakti,” terang Irfan.
Lebih lanjut Irfan mengungkapkan, kalaupun nantinya memasuki KLB demam berdarah maka pihaknya akan melakukan langkah sesuai SOP yang ada.
“Secara SOP teman-teman team dikes dan Rumah Sakit itu ada prosedur kapan harus fogging itu akan dilaksanakan, kalau memang sudah sesuai kriteria,” pungkas Irfan. (Azhar/gopos)