GOPOS.ID, SUWAWA – Dinas Kesehatan Bone Bolango telah melakukan screening penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan capaian 98 persen dalam rentang 2020.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Bone Bolango, dr. Rahayu Tulen, menjelaskan screening untuk penderita HIV di Kabupaten Bone Bolango diprioritaskan pada 8 populasi kunci yang dalam usia produktif 15 sampai 59 Tahun.
“Pertama adalah ibu hamil, penderita TBC, kelompok waria/transgender, LSL ( lelaki suka lelaki ), kelompok psk, penderita menular infeksi seksual. Kemudian pengguna napza suntik/narkotika, dan penghuni lembaga pemasyarakatan,” ujar dr. Rahayu Tulen, Selasa (1/12/2020).
Screening ini wajib dilakukan agar dari kelompok tersebut diharapkan tidak akan menularkan kepada orang lain.
“Dari 8 populasi kunci tersebut, hanya 7 yang bisa dijangkau Dinas Kesehatan Bone Bolango. Sebab di Bone Bolango tidak ada lembaga pemasyarakatan,” terang dr. Rahayu Tulen.
Sementara itu dari target sebanyak 1.765 orang, sudah sebanyak 1.735 orang yang berhasil di-screening. Atau dengan capaian 98 persen.
“Untuk menjangkau sisanya pemerintah melakukan zero survey dibantu oleh puskesmas dan tim penjangkau seperti komunitas yang ada dalam populasi tersebut,” ucap dr. Rahayu Tulen.
Di sisi lain Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Bone Bolango, Djamaludin Nento, SE mengatakan dari 2001 sampai 2020 terkonfirmasi jumlah penderita HIV di Bone Bolango sebanyak 61 orang.
“Dengan rincian sementara dalam pemberian ARV (Anti Retroviral) 18 orang. Meninggal 29 orang, dan yang putus pengobatan 14 orang,” ucap Djamaludin Nento.
Pada 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango mengkonfirmasi sebanyak 6 orang terjangkit HIV. Dari 6 orang tersebut 2 orang meninggal dan 4 orang sementara dalam pengobatan dengan pemberian ARV (Anti Retroviral).
“Orang yang menderita HIV belum tentu dia terjangkit AIDS karena HIV tersebut baru berbentuk virus namun belum menunjukkan gejala. Tetapi jika AIDS itu sudah kumpulan dari gejala,” terang Djamaludin Nento.(Indra/gopos)