GOPOS.ID, MALANG – Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang selepas laga derbi Jatim yang mempertemukan Arema FC Vs Persebaya pada Sabtu (2/10/2022) menjadi kabar buruk bagi persepakbolaan tanah air. Dari informasi yang dihimpun, ada 77 orang tewas dalam tragedi tersebut, bahkan satu korbannya teridentifkasi masih anak-anak.
Dilansir dari Suara.com-Jejaring Gopos.id, seorang Aremania Kecil, sebutan untuk suporter Arema FC anak-anak, turut menjadi korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Selain itu, dari informasi yang diterima TIMES Indonesia, jumlah Aremania yang menjadi korban dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan mencapai 77 orang. Dari total tersebut, 74 korban meninggal dievakuasi ke RS Wava Husada, sedangkan 3 korban lain dibawa ke RS Kanjuruhan.
Kericuhan sendiri terjadi usai Arema FC kalah dari tim tamu Persebaya dengan sekor 2-3 pada Sabtu (1/10/2022) malam. Kekalahan tersebu membuat sekitar 40 ribu Aremania kecewa.
Usai peluit panjang dibunyikan tanda pertandingan berakhir, sejumlah Aremania memasuki lapangan untuk meluapkan kekecewaan lantaran kalah dari rival.
Tak lama kemudian, aparat menembakkan gas air mata untuk ke arah tribun penonton. Akibatnya, ribuan suporter yang masih memenuhi tribun panik menyelematkan diri.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, terdapat puluhan korban meninggal dunia akibat insiden tersebut, termasuk dari pihak kepolisian. Namun, data tersebut belum bisa terkonfirmasi.
Sebelumnya diberitakan, kekalahan tuan rumah dengan skor 2-3 dari tim Bajul Ijo membuat suporter turun ke lapangan hingga terlibat bentrokan dengan aparat keamanan hingga luar stadion. Dari informasi yang diterima Suara.com, dua anggota polisi dikabarkan meninggal dunia akibat bentrokan tersebut.
Kedua korban masing-masing bernama Brigadir Andik dan Briptu Fajar yang merupakan anggota Polres Trenggalek saat bertugas.
“Teman-teman sampai saat ini juga masih tertahan di stadion,” ungkap salah satu jurnalis Setiawan kepada Suaramalang.id, Minggu (2/10/2022).
Dia memaparkan, selain itu juga ada suporter yang meninggal dunia.
“Kalau di stadion di depan saya ada dua meninggal, lalu di dekat ruang presscon juga ada dua. Masih bocah-bocah,” tuturnya.
Sementara itu, dilaporkan puluhan jenazah Aremania yang dilaporkan tewas dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang ada di Malang. Seperti di RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada dan RS Teja Husada.
Namun hingga berita ini diunggah belum ada pernyataan resmi pihak kepolisian dan panitia penyelenggara Arema FC terkait tragedi Stadion Kanjuruhan. (muhajir/suara/gopos)