GOPOS.ID, GORONTALO – Melandainya kasus Covid-19 di Kota Gorontalo, menjadi tanda tanya dari warganet terkait dengan proses tracking yang sudah tidak masif lagi di setiap kelurahan.
Kondisi tersebut kemudian ditegaskan oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Gorontalo bahwa proses tracking tetap dijalankan berdasarkan laporan dan adanya kasus baru di satu kelurahan.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kota Gorontalo, Abdul Haris Ahmadong mengatakan bahwa proses tracking di Kota Gorontalo terus berjalan dengan disiplin.
“Sejauh ini kami tetap melakukan tracking dimana mana. Jadi, tudingan bahwa kami tidak lagi melakukan tracking itu tidak benar,” tegasnya saat ditemui Gopos.id, Senin (9/11/2020).
Menurutnya, menurun drastisnya kasus Covid-19 di Kota Gorontalo, akibat kedisiplinan kesehatan oleh masyarakat telah terjaga. Sehingga kondisi tersebut merupakan hasil nyata.
“Ada langsung di swab tes, ada juga rapid tes, dan langsung kita tindak lanjuti. Ini adalah langkah dari dulu yang konsisten dilakukan, pada orang-orang yang ada di riwayat kontak pasien Covid-19,” tambahnya.
Namun, dirinya tidak memastikan berapa standar orang yang harus di tracking untuk setiap pasien Covid-19. Sehingga tracking dilakukan sesuai dengan jumlah kontak yang dilakukan oleh pasien Covid-19.
“Kalau di WHO, itu 1 pasien akan di tracking kepada minimal 30 orang. Namun, ini hanya estimasi. Jadi, kita tracking sesuai kontak atau yang meminta. Tentunya dengan melihat situasi yang ada,” tandas Haris.
Hingga kini, di Kota Gorontalo terjadi 1220 kasus. Sedang menjalani perawatan di rumah sakit 6 orang, dan sisanya 7 orang diisolasi mandiri.
“Masih positif, 13 orang tanpa gejala. Sehingga Kota Gorontalo sudah menjadi zona orens, dan akan terus dikembangkan lagi,” tutupnya. (Aldy/gopos)