GOPOS.ID, GORONTALO – Kawasan Talumolo Rindang dan Indah (Santorini) kini tampil menawan. Terletak di bantaran Sungai Bone, Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumboraya, Kota Gorontalo, kawasan Santorini menjadi lokasi kekinian yang unik dan menarik.
Sebelumnya Santorini termasuk salah satu kawasan kumuh di Kota Gorontalo. Lokasinya di bantaran sungai, sehingga sangat sedikit dilirik orang. Tapi itu dulu. Beda cerita dengan kondisi yang sekarang. Santorini berubah 180 derajat. Dari kawasan yang sebelumnya enggan dikunjungi menjadi lokasi pilihan menarik melepas penat sekaligus tempat hangout.
Perubahan Santorini terjadi sejak 2023, ketika Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo didukung Balai Pengembangan Wilayah Prasarana (BPWP) Provinsi Gorontalo melakukan penataan kawasan kumuh. Penataan dilakukan pada berbagai aspek. Mulai dari penataan pedestrian hingga penyediaan sarana umum untuk aktivitas olahraga atau pun aktivitas masyarakat. Tak terkecuali penataan perumahan yang berada di area Santorini.
Alhasil Santoroni bermetamorfosis. Dari kawasan bantaran sungai menjadi kawasan pusat kegiatan masyarakat. Pemanfaatan Santorini telah diresmikan Pemkot Gorontalo pada awal Maret 2024.
Angin sepoi-sepoi berpadu pemandangan muara Sungai Bone yang menuju Teluk Tomini di Pelabuhan Gorontalo menjadi daya tarik tersendiri yang dimiliki Santorini. Apalagi di area Santorini kini mulai terdapat penjaja kuliner. Sangat cocok untuk menikmati suasana sore hingga malam hari.
“Tempat ini juga biasa di jadikan untuk olahraga seperti senam,joging dan bersepeda sambil menikmati pemandangan Talumolo ini,” ujar Yuli, salah satu pedagang jajanan di Santorini.
“Pada Ramadan banyak pengunjung berdatangan setiap malam Kamis dan saat malam Minggu. Pada hari lain juga banyak masyarakat berdatangan” imbuhnya.
Dengan kehadiran destinasi ini semoga akan menjadi daya ungkit perekonomian masyarakat sekitar untuk bisa memanfaatkan sumber daya yang ada. Harapannya ke depan tempat ini dapat dilestarikan dan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pengunjung ataupun warga setempat.(Jihan/Heru/Aas/Mg-Gopos)