GOPOS.ID, GORONTALO – Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gorontalo makin ramai. Para figur yang menyatakan diri maju dan siap bertarung terus bertambah. Terbaru, mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo, Salahudin Pakaya, menyatakan diri ikut menjadi bakal saingan kandidat petahana, Nelson Pomalingo.
Kesiapan Salahudin itu ditandai dengan langkahnya yang mendaftar dalam penjaringan calon bupati Partai Nasional Demokrat (NasDem), Rabu (23/10/2019). Pria yang saat ini aktif sebagai akademisi itu mendaftar sebagai bakal calon bupati. Menariknya, Salahudin Pakaya mengajukan diri menjelang penutupan penjaringan Partai NasDem.
Tampilnya Salahudin Pakaya dalam penjaringan Partai NasDem membuat daftar figur saingan, Nelson Pomalingo, makin panjang. Sebelumnya, sudah ada beberapa nama yang menyatakan diri tampil pada Pilkada Kabupaten Gorontalo. Di antaranya ada Rustam Akili, Dadang Hemeto, dr.Tony Muhammad, serta Risjon K. Sunge. Para tokoh itu pun secara terbuka menyatakan diri siap menjadi saingan Nelson merebut tahta kepempinan di Kabupaten Gorontalo.
Bila nantinya diakomodir oleh Partai NasDem, pertarungan antara Salahudin Pakaya vs Nelson Pomalingo dipastikan berlangsung menarik. Selain kedua tokoh sama-sama berlatar belakang akademisi, afiliasi politik antara Salahudin dan Nelson Pomalingo pernah segaris. Yakni di Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, Salahudin Pakaya memutuskan bergabung dan menjadi calon anggota legislatif (caleg) PPP. Demikian pula Nelson Pomalingo. Sempat independen dalam pencalonan bupati, orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo itu memutuskan berlabuh dan memimpin DPW PPP Provinsi Gorontalo.
Baca juga: Nelson Pomalingo Bangga Dua Putra Gorontalo Jadi Menteri
Salahudin Pakaya mengemukakan langkahnya untuk mencalonkan diri dalam penjaringan Partai NasDem, adalah untuk mengakomodir seluruh kepentingan rakyat. Sebab, tugas partai politik tidak selamanya soal perebutan kuasa.
“Tugas partai politik tidak hanya monoton soal perebutan kuasa, tapi juga merupakan salah satu pilar utama demokrasi untuk mengakomodir seluruh kepentingan rakyat,” ujarnya.
Lebih lanjut, mantan ketua KPU Kabupaten Gorontalo ini juga menjelaskan kinerja kepala daerah selama ini cenderung autopilot alias berjalan sendiri. Sehingga terkesan hanya mengikuti irama yang sudah ada.
“Saya ingin merumuskan spirit baru dengan visi menyejahterakan rakyat. Visi itu nantinya akan diwujudkan dengan terus memperhatikan human development indeks. Yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi,” ungkapnya.(arif/gopos)