GOPOS.ID, MARISA – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pohuwato menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Pohuwato, Senin (19/7/2021). Mereka mempertanyakan sikap DPRD Pohuwato terkait izin ritel Alfamart dan Indomaret, serta dugaan penyelewengan bantuan benih jagung dari Kementerian Pertanian RI.
Koordinator Lapangan (Korlap) massa aksi, Rusli S. Daud, menekankan agar sikap DPRD Pohuwato dapat mencerminkan aspirasi masyarakat. Sampai saat ini masyarakat Pohuwato menyatakan belum menerima kehadiran ritel Alfamart maupun Indomaret.
“Kami berharap DPRD Pohuwato bisa bersikap sama-sama dengan masyarakat yaitu menolak kehadiran Alfamart dan Indomaret bila nantinya masuk di Pohuwato. Namun kami hanya mendapat jawaban bila hasil kajian Anggota DPRD kehadiran ritel Alfamart dan Indomaret justru menguntungkan,” kata Rusli Daud.
Padahal, lanjut Rusli Daud, fakta di lapangan bertolak belakang. Menurut Rusli hasil survei pihaknya mayoritas masyarakat pemilik kios dengan tegas menolak ritel Indomaret dan Alfamart.
“Inilah yang kami takutkan. Ada alasan telah dikaji namun entah pengkajian dari mana dan justru tidak sesuai dengan yang sebenarnya dirasakan masyarakat,” jelas Rusli.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Pohuwato, Idris Kajdi, menjelaskan sejauh ini DPRD Pohuwato masih mencari perbandingan. Yaitu apakah dengan adanya Alfamart atau Indomaret akan menimbulkan masalah dengan pedagang kecil di daerah kita.
“Dari DPRD itu sendiri belum ada mengkaji isu Alfamaret atau Indomaret yang ada di luar sana,” tegas Idris Kadji.
Ia menambahkan, DPRD Pohuwato akan melakukan studi banding terlebih dahulu untuk mencari informasi apakah adanya Alfamart atau Indomaret akan menimbulkan dampak negatif ke masyarakat.
“Termasuk pula manfaat positf dan pemasukan PAD-nya bagaimana?,” terang Idris Kadji.(Mahmud/gopos)