GOPOS.ID, GORONTALO – Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di Rumah Sakti Umum Daerah (RSUD) dr. Hasri Ainun Habibie menjadi komitmen pemerintah Provinsi Gorontalo. Tujuannya tentu agar persiapan peningkatan akreditas dan tipe rumah sakit menjadi rujukan tersier tipe B bisa terwujud.
Untuk itu, RS Ainun Habibie di bulan ini ketambahan enam dokter spesialis yaitu Dr Spesialis jantung, Dr Spesialis Bedah, Dr Spesialis Orthopedi, Dr Spesialis Rehab Medik, Dr Spesialis Anastesi, dan Dr Spesialis Bedah Mulut. Mereka sudah mulai menjalankan tugasnya per-Oktober 2019.
Keenam dokter inipun sudah melaksanakan krudensial yang dipimpin langsung oleh ketua komite medik, dr. Yancy Lumentut, Sp.KJ.
“Alhamdulillah, RS Ainun Habibie sudah ketambahan SDM lagi. Enam dokter spesialis kita rekrut untuk memperkuat dan meningkatkan SDM di RSUD Ainun Habibie,” ucap direktur RS Ainun Habibie, dr. Yana Yanti Suleman.
Menurut dr. Yana bahwa sejauh ini dokter spesialis di RS Ainun berjumlah 13 dokter spesialis. Diantaranya Spesialis Obsgyn, Spesialis Anestesi, Spesialis Bedah (2 dokter), Spesialis Patologi Klinik, Spesialis Anak (2 dokter), Spesialis mata (3 dokter), Spesialis Obsgyn, Spesialis Neuro, dan Spesialis Radiologi. Dengan bertambahnya 6 dokter spesialis tersebut maka total dokter spesialis yang kini dimiliki RS Ainun berjumlah 19 dokter.
Baca juga: PAPDI dan RS Ainun Ajak Masyarakat Cegah Diabetes
“Kita akan memaksimalkan potensi serta kemampuan yang ada. Jumlah dokter spesialis akan kita tingkatkan terus. Agar SDM di RS Ainun Habibie bisa terpenuhi sesuai harapan masyarakat Gorontalo,” terang dr. Yana.
Nantinya jumlah dokter spesialis di RS Ainun akan kembali bertambah. Sebab sudah ada beberapa dokter yang di sekolahkan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, serta sudah bekerjasama dengan berbagai Universitas di Indonesia untuk ditempatkan di RS Ainun dengan skema penggantian biaya pendidikan.
“Ada beberapa dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran Unhas yang sudah selesai studi. Serta sudah menjadi dokter organik di RS Ainun melalui skema penggantian biaya pendidikan. Selain itu kita juga sudah melakukan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Universitas Indonesia dan Universitas Diponegoro. Kami berharap tenaga dokter spesialis yang sudah selesai dan masih menyelesaikn pendidikan ini akan menjadi dokter organik di RS Ainun. Untuk melengkapi kebutuhan tenaga dokter spesialis, demi pengembangan RSHAH ke depan,” tandas dr. Yana. (andi/gopos)