GOPOS.ID, MARISA – Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pohuwato akan diprioritaskan pada 13 isu strategis yang diarahkan untuk kegiatan membangun perspektif dan pemikiran yang bersifat visioner.
Adapun menjadi prioritas RPJPD Pohuwato yakni, mendorong peningkatan mutu SDM, mendorong pemenuhan hak-hak dasar masyarakat terhadap layanan kesehatan, memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat yang kurang mampu, menciptakan keluarga yang berkualitas serta pemuda yang produktif.
Selain itu mewujudkan ketahanan pangan yang dapat menunjang kebutuhan pangan, membangun infrastruktur dasar yang handal dan merata untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kuat terhadap berbagai macam tantangan.
Bahkan menciptakan integrasi pembangunan sektor industri pengolahan dan UMKM yang berbasis potensi lokal, mengoptimalkan Iptek, menciptakan lingkungan berkualitas, dan pemanfaatan SDA yang berkelanjutan.
Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato akan menciptakan regulasi yang mendukung iklim investasi tata kelola pemerintahan yang bersih, mewujudkan inklusifitas beragama toleran dalam perbedaan, serta menciptakan resiliensi berbagai bencana dan perubahan iklim yang tidak menentu.
Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa mengatakan, RPJPD bertujuan untuk menjadi acuan dasar pemecahan permasalahan daerah melalui koordinasi antar pelaku pembangunan yang terintegrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara fungsi pemerintahan daerah maupun pemerintah pusat serta partisipasi masyarakat.
“RPJPD kali ini merupakan RPJPD tahap kedua yang disusun sejak berdirinya Kabupaten Pohuwato, yang merupakan tolak ukur dalam menentukan arahan pembangunan jangka panjang berikutnya, tidak banyak mengalami perubahan terutama visi, misi dan arah kebijakan pembangunan,” ujar Suharsi di Aula Bapedda Pohuwato, Selasa (19/9/2023)
Menurut Suharsi, setidaknya ada 13 isu strategis yang menjadi prioritas RPJPDÂ Pohuwato.
“Kedepan pemerintah akan fokus pada mengoptimalkan sumber daya alam untuk mendorong transformasi ekonomi agar terjadi percepatan perubahan struktur tenaga kerja ke sektor produktif,” tutup Suharsi.(Yusuf/Gopos)