GOPOS.ID, GORONTALO – Setelah mengalami penurunan pada awal masa pandemi corona virus (covid-19). Roda ekonomi di Provinsi Gorontalo bergeliat lagi. Sejumlah sektor usaha yang sempat tutup, kini kembali beroperasi seiring masa transisi kenormalan baru (new normal life).
Roda ekonomi di Gorontalo kembali bergeliat ditandai dengan konsumsi rumah tangga yang mulai pulih. Survei Konsumen Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Gorontalo menunjukkan, optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi di Gorontalo mulai meningkat. Hal itu terjadi pasca relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Peningkatkan optimisme konsumen tercermin pada meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2020 sebesar 100 poin.
“Mulai pulih dari 59,03 poin pada April 2020,” kata Kepala KPw BI Gorontalo, Budi Widihartanto pada Bincang-bincang Media, Jumat (10/7/2020).
Peningkatan IKK ini mengisyaratkan bila tingkat konsumsi atau pengeluaran rumah tangga di Gorontalo kembali naik. Meliputi pengeluaran rumah tangga, tabungan (saving) maupun investasi.
Sejalan peningkatan IKK, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) juga ikut naik. Pada Juni 2020, IKE di Gorontalo tercatat 100 poin. Mulai pulih dari kondisi April 2020 sebesar 45,56 poin. Sementara untuk Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat 100 poin (mulai pulih dari 72,50 poin pada April 2020).
“Memang sebelumnya ada beberapa sektor usaha yang tak beroperasi. Pasar juga tutup. Hal ini tentunya berpengaruh, terutama para pedagang-pedagang besar,” ungkap Budi Widihartanto.
Seiring kembali bergeliatnya roda ekonomi, BI Gorontalo menekankan pentingnya kedisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan. Kedisiplinan tersebut menjadi kata kunci dalam mempertahankan kinerja perekonomian di Gorontalo. Bila protokol kesehatan tak diterapkan secara disiplin, maka dapat memicu lonjakan penyebaran covid-19. Imbasnya ke sektor ekonomi.
“Kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan menjadi hal penting dalam menjaga agar eknomi tetap tumuh di era new normal baru,” imbau Budi Widihartanto.(hasan/gopos)