GOPOS.ID, GORONTALO – Ribuan perawat yang ada di Gorontalo berunjuk rasa, Rabu (9/10/2019) pukul 08.45. Mereka menuntut agar pemerintah dapat memperhatikan perlindungan dan nasib para perawat di Gorontalo.
Pantauan gopos.id, aksi unjuk rasa para perawat ini mengambil titik awal di perlimaan Telaga, Kota Gorontalo. Di lokasi itu, para perawat yang berjumlah lebih kurang 1000-an orang itu berkumpul dan menyampaikan aspirasi mereka.
Aspirasi utama yang disampaikan para perawat yang berunjuk rasa yakni berkaitan perlindungan perawat. Hal itu seiring kasus hukum yang menimpa perawat J di Lampung. Saat ini perawat J sedang menghadapi proses hukum lantaran dituduh melakukan malapraktik saat menanangi pasien yang tertusuk paku.
“Ini merupakan aksi solidaritas perawat se-Indonesia atas permasalahan yang menimpa rekan kami di Lampung,” ujar Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Provinsi Gorontalo, Rhien R.Djunaid.
Bersamaan dengan hal itu, para perawat se-Gorontalo meminta agar Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo dapat memerhatikan nasib dan perlindungan bagi perawat. Khususnya para perawat yang ada di Gorontalo.
Menurut Rhien Djunaid, tuntutan perlindungan ini disampaikan mengingat sudah ada beberapa kali kejadian kekerasan dan intimidasi terhadap perawat. Salah satunya kejadian belum lama ini. Salah seorang perawat di salah satu rumah sakit dilempari anak kunci oleh keluarga pasien, saat sedang menanangi pasien di ruang emergency. Kejadian itu mengakibatkan sang perawat mengalami luka.
“Kami tak ingin kejadian-kejadian seperti ini terus terjadi. Oleh karena itu kami meminta kepada Pemprov dan DPRD Provisni Gorontalo dapat memberikan perlindungan bagi perawat. Yakni melaui Peraturan Daerah (Perda) Perlindungan Perawat,” tutur Rhien Djunaid.
Para perawat juga turut meminta agar distribusi perawat ke daerah dilakukan merata. Minimal 1 desa 1 perawat, untuk memaksimalkan pelayanan.
Usai berorasi beberapa saat di perlimaan Telaga, pukul 09.10 WITA, para perawat beranjak menuju ke Kantor DPRD dan Kantor Gubernur Gorontalo.(muhajir/gopos)