GOPOS.ID, GORONTALO – Ribuan pelari dari berbagai kota di Pulau Sulawesi ambil bagian pada Run 10K atau lari 10 kilometer yang digelar oleh Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Gorontalo. Lomba lari 10 kilometer yang memperebutkan total bonus sebesar Rp50 juta dilepas oleh Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim di rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Sabtu (28/12/2019).
“Lomba ini merupakan wadah pembinaan sekaligus momen untuk mencari bibit-bibit pelari Gorontalo yang kelak bisa berprestasi di kancah nasional dan internasional,” kata Wagub Idris Rahim.
PASI Gorontalo Run 10K diikuti oleh pelari tuan rumah Gorontalo, serta pelari dari Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Ketua Pengprov PASI Gorontalo Weni Liputo menjelaskan, tujuan dari kegiatan tersebut untuk memotivasi para atlet lari Gorontalo untuk meningkatkan kemampuannya sehingga bisa berkompetisi dengan atlet-atlet dari regional Sulawesi.
“Kita ingin memotret kondisi pelari Gorontalo sejauhmana mereka bisa berkompetisi dengan pelari dari luar Gorontalo,” jelas Weni.
Weni menambahkan, ke depan Pengprov PASI Gorontalo akan memprogramkan sejumlah kejuaraan lari baik yang berskala lokal, regional, maupun nasional. Terkait hal itu mantan Kepala Dinas Pendidkan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo itu meminta kepada komunitas lari yang saat ini banyak bermunculan di Gorontalo untuk bisa mempersiapkan para atletnya dengan program latihan yang fokus dan terarah.
“Komunitas lari harus bisa menangani klubnya lebih baik, mana yang sifatnya olahraga untuk kesehatan dan mana yang orientasinya pada prestasi. Kita berharap komunitas lari ini bisa melahirkan pelari berprestasi yang dapat mengharumkan nama Gorontalo,” tuturnya.
Lomba lari 10 kilometer dibagi dalam dua kategori, yakni kelas putra dan putri. Keluar sebagai juara pertama pada kelas putra yaitu pelari dari Klub Riot atas nama Syamsudin Massa yang menerima bonus sebesar Rp8 juta. Untuk kelas putri, juara pertama diraih oleh Ana dari Manado, Sulawesi Utara, dengan hadiah sebesar Rp5 juta. (rls/andi/gopos)