GOPOS.ID, ANGGREK – Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, mendorong agar industri di Provinsi Gorontalo tumbuh.
Langkah itu dilakukan Suharso Monoarfa agar konsumsi listrik di Gorontalo bisa meningkat. Sejauh ini, konsumsi listrik di Gorontalo baru 48 persen dari konsumsi per kapita secara nasional.
“Konsumsi secara nasional sebesar 1.084 Kwh per kapita. Sementara konsumsi Gorontalo baru berksiar 460 Kwh atau sekitar 48 persen,” kata Suharso Monoarfa saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Sabtu (15/8/2020).
Menurut Suharso Monoarfa, saat ini sumber listrik di Gorontalo tersedia melimpah. Oleh karena itu tantangan ke depannya adalah meningkatkan konsumsi listrik di Gorontalo.
“Caranya dengan mendorong tumbuhnya industri,” kata Suharso Monoarfa yang didampingi Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie.
Baca juga: Menteri PPN Lepas Ekspor Jagung Gorontalo 12.000 Ton ke Filipina
Menurut Suharso Monoarfa, hadirnya PLTU Anggrek akan semakin memperkuat suplai listrik di Gorontalo. Meski demikian Suharso menuturkan bahwa pemerintah masih akan terus mengembangkan beberapa pembangkit di Gorontalo. Antara lain, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sumalata, serta Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Mongango dan Taludaa.
“Ini adalah rencana penyediaan listrik di Gorontalo oleh PLN yang tertuang dalam RPJMN. Mudah-mudahan secara bertahap bisa dicapai,” tuturnya.
Berdasarkan data Kementerian PPN/Bappenas, rasio elektrifikasi di Provinsi Gorontalo saat ini sudah mencapai 99,9 persen. Rasio tersebut lebih tinggi dari nasional sebesar 98,93 persen. Demikian pula halnya untuk desa berlistrik yang di Gorontalo sudah mencapai 100 persen, sedangkan untuk nasional baru 98,48 persen.(ari/gopos)