GOPOS.ID GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo membahas rencana kunjungan Presiden RI, Joko Widodo, di awal bulan Agustus 2020.
RI 1 direncanakan akan menghadiri agenda yaitu pelepasan ekspor 12.500 ton jagung dan pengresmian PLTU Anggrek 2×25 Megawatt.
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Darda Daraba, meminta kunjungan ini dipersiapkan dengan baik sesuai protokol kesehatan.
“Kunjungan Presiden RI ini berada dalam masa pandemi sehingga harus dipersiapkan dengan baik sesuai protokol kesehatan,” jelas Darda seusai memimpin rapat yang dihadiri oleh para asisten, pimpinan OPD, instansi vertikal, dan pelaku usaha, di ruang Dulohupa kantor gubernur, Rabu (29/7/2020).
Darda juga mengingatkan agar segala legalitas barang yang akan diekspor sudah dipersiapkan jauh-jauh hari untuk menjamin kelancarannya, seperti surat keterangan asal, sertifikat origin dan vito sanitari certifikat.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady D. Mario, menjelaskan pelepasan ekspor ini merupakan momentum yang sangat baik karena Gorontalo dinilai oleh pemerintah pusat, bahwa di tengah pandemi covid-19 ini ekonomi kita stabil bahkan kita menunjukan usaha yang bagus.
“ Kita sudah siap ekspor itu, pertama jagung dari PT. Segar Nusantara sekitar 12.000-12.500 ton. Ekspor jagung ini merupakan pengapalan yang terbesar di Indonesia, sebelumnya kita ekspor 10.000 ton. Kemudian tepung kelapa dari dua perusahaan, Trijaya Tangguh dan Royal Coconut. Kemudian juga ada produk soman dari PT. Harvest,” beber Muljady.
Muljady menguraikan bahwa semua pihak telah dimintai masukan dan sekarang tinggal menunggu kepastian kapan Presiden RI datang ke Gorontalo.
Selain kedatangan Presiden RI, dalam rapat tersebut juga dibahas rencana kedatangan Menkopolhukam dengan Menteri Dalam Negeri.
“Kita sementara menunggu kepastian Menkopolhukam dan Mendagri satu dua hari ini bersamaan dengan pak presiden atau datang terpisah. Tapi baik pak Menkopolhukam dan Mendagri juga kita siapkan kegiatannya,” pungkasnya. (rls/adm-01/gopos)