Pada peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, Relawan Gorontalo Baik Indonesia (Goroba) mewujudkan rumah layak huni buat pasangan suami istri (Pasutri) Lansia, Djafar Ambeda dan Kasumi Nati warga Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.
Muhajir Matulu, Kabupaten Gorontalo
Matahari mulai meninggi, beranjak di atas cakrawala. Hari itu tepat di momen Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2021.
Tepat di hari bersejarah itu, rumah Djafar Ambeda dan Kasumi Nati, dua lansia pasangan suami istri (Pasutri) diresmikan.
Lantunan doa dan salawat mengiringi peresmian rumah yang terletak di Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo itu. Berbagai kue khas dan nasi kuning turut tersaji. Tak lupa, setandan pisang sebagai bagian adat dari Gorontalo digantung tepat di depan pintu rumah.
Rumah Djafar bersama Kasumi direnovasi berkat program bedah rumah dari Yayasan Gorontalo Baik Indonesia (Goroba) bekerja sama dengan Kitabisa.com. Raut wajah berseri terlihat dari pasutri dengan umur 70an tahun tersebut saat duduk bersama relawan Goroba.
Keduanya tidak pernah menyangka, rumah yang mereka tempati dulu dengan kondisi cukup memprihatinkan, hanya didinding dari anyaman bambu atau orang lokal menyebutnya pitate. Kini rumah dengan luas 6×5 Meter Persegi itu telah berubah. Lebih layak dihuni.
Baca juga: Fadel Muhammad Minta Masyarakat Gorontalo Berperan Aktif Dalam Pencegahan Covid-19
Djafar adalah seorang lansia dengan kondisi sudah tidak bisa lagi berjalan. Pekerjaan sehari-hari dilakukan oleh Kasumi. Keduanya tinggal berdua dan bertahan hidup dengan mengandalkan bantuan pemerintah melalui PKH Lansia.
Relawan Goroba, Cakra Wijaya mengatakan, proses pengerjaan rumah Djafar berlangsung sejak 23 Juli dan diresmikan 17 Agustus 2021. Anggaran renovasi rumah senilai Rp30 juta.
Pengerjaan dilakukan oleh dua orang tukang bangunan dan dibantu secara swadaya oleh Relawan Goroba bersama Karang Taruna Bukit Harapan Desa Daenaa serta masyarakat setempat.
“Alhamdulillah program bedah rumah ini sudah selesai. Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman relawan, karang taruna, warga dan pemerintah desa yang selama ini ikut bersama dalam proses pengerjaan rumah,” ucap Cakra.
Kondisi rumah Djafar setelah direnovasi kini memiliki satu ruang tamu, sebuah kamar tidur, satu kamar mandi dan bagian dapur. Beberapat alat kelengkapan rumah seperti lemari, kasur, kursi plastik, lampu penerang dan alat rumah lainnya telah tersedia.
Kini Djafar dan istri sudah bisa beristirahat di rumah tanpa khawatir ayaman dari dinding rumah rusak karena ditelan usia atau harus keluar rumah karena kamar mandi terletak di bagian luar.
“Terima kasih orang baik. Jangan lupa datang pasiar (jalan-red) kamari ulang,” tutur Kasumi*