GOPOS.ID, GORONTALO – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampil tangguh di pertarungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo daerah pemilihan Gorontalo 3 yang meliputi Kabupaten Gorontalo A (Telaga-Limboto,Cs). Partai berlambang kepala banteng ini kans kuat menyegel dua kursi dari total 9 kursi untuk DPRD Provinsi Gorontalo dapil 3.
Rekapitulasi suara sementara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (20/2/2024), PDIP nangkring di peringkat pertama dengan perolehan 17,68 persen atau sekitar 13.282 suara. Disusul Partai NasDem dan Partai Golkar yang terpaut tipis. NasDem di angka 15,57 persen atau 11.580 suara dan Golkar 14,86 persen atau 11.050 suara.
Di peringkat keempat ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengoleksi 13,7 persen atau 10.191 suara. Selanjutnya Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan perolehan 11,81 persen atau 8.783 suara. Lalu Partai Amanat Nasional (PAN) 7,5 persen atau 5.579 suara.
Peringkat ke tujuh saat ini ditempati Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengantongi 5,29 persen (3.933 suara). Ke delapan Partai Demokrat dengan torehan 4,03 persen atau 2.994 suara. Ke sembilan ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sejauh ini meraih 3,71 persen atau 2.760 suara.
Berdasarkan hasil perolehan suara sementara, simulasi perolehan kursinya sebagai berikut:
Kursi pertama sudah pasti akan didapat oleh PDI-P sebagai partai dengan perolehan suara tertinggi. Kursi ke-2, menjadi milik partai besutan Surya Paloh. Kursi ke-3 akan akan didapatkan Golkar.
Selanjutnya yang akan menempati kursi ke-4 adalah PPP dengan raihan jumlah suara sebesar 10.186 suara. Kemudian Partai Gerindra akan menempati kursi ke-5. PAN akan menempati kursi ke-6.
Kursi ke-7 akan kembali menjadi milik PDIP karena sisa suara dari perhitungan kursi pertama masih lebih tinggi dibanding perolehan PKS. PKS sendiri bakal menempati kursi ke-8.
Menariknya di kursi-9 yang merupakan kursi terakhir, persaingan melibatkan Partai NasDem dan Partai Golkar. Pasalnya selisih suara kedua partai sangat tipis. Bila akhir rekapitulasi nanti suara Partai Golkar di atas partai NasDem maka besar kemungkinan Golkar akan mengunci kursi terakhir tersebut. Demikian pula sebaliknya.
Namun upaya Partai Golkar dan NasDem untuk menambah satu kursi dari kursi ke-9 bisa saja gagal jika Demokrat mampu tampil beriringan dengan PKS. Dalam artian selisih suara yang diraih sama atau bahkan melebihi. (Abin/gopos)