GOPOS.ID, GORONTALO – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Gorontalo menggelar Konferensi Pers, dalam rangka Refleksi Akhir Tahun 2019, di Masjid Darul Arqam Kota Gorontalo, Sabtu (28/12/2019).
Agenda tahunan ini dalam rangka mengevaluasi program kerja Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM). Diantaranya pembangunan Masjid Darul Arqam, Pabrik air munim dalam kemasan Qmas M, dan perkembangan Pesantren At-Tanwir.
Kepada media, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Prof. Dr. H. Abdul Kadim Masaong, M.Pd menyampaikan bahwa organisasi Muhammadiyah sangat patuh dengan aturan aturan dan anggaran dasar. Serta taat kepada Pimpinan Pusat Muhammdiyah (PPM).
“Kami PWM Provinsi Gorontalo sangat taat dengan aturan dan belum bisa memberikan statement terkait masalah politik. Kalau pimpinan pusat belum melakukan itu” ungkap Prof. Dr. H. Abdul Kadim Masaong, M.Pd.
Organisasi Muhammadiyah yang berada di Provinsi Gorontalo masih terbilang tertinggal dari wilayah Muhammdiyah lain yang berada di Indonesia. Dari aspek pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Namun itu bukan menjadi halangan PWM Gorontalo untuk terus meningkatkan program pembangunan untuk mengejar ketertinggalan Muhammadiyah yang ada di Gorontalo.
“Kami sepakat untuk di 2019-2020 untuk terus meningkatkan eksistensi kami. Serta mengejar ketertinggalan SDM dengan wilayah Muhammdiyah lain. “jelas Abdul Kadim Masaong.
Muhammdiyah Gorontalo sendiri memiliki keberanian dalam mengambil tindakan. Statement ini dikemukakan oleh organisasi Muhammdiyah dari Sumatera Utara setelah berkunjung ke Gorontalo.
“Salah satu keberanian Muhammdiyah gorontalo adalah mendirikan usaha pakbik Q-mas M yang bertempat di Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Ini satu langkah kemajuan kami,” selaku Direktur utama pabrik Qmas M Salahudin Pakaya.
Kata Salahudin mendirikan sebuah usaha pabrik, tidak sesederhana menjual parang di pinggiran atau di pasar. Membutuhkan keberanian dan kekuatan untuk bisa membangun usaha.
“Kami organisasi Muhammdiyah berkomitmen untuk tidak akan berharap mendapatkan sentuhan dari eksternal, dan kalaupun ada yang dari luar membantu, tentu hanya dalam bentuk partisipasi,”tandas Salahudin. (Pay/gopos)