GOPOS.ID, GORONTALO – Rencana Pemerintah Provinsi Gorontalo tidak lagi memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bisa memberi dampak positif kepada pelaku ekonomi.
Namun disisi lain lain penanganan pandemi bisa saja tidak teratasi dengan baik. Hal itu ditegaskan Bobby R. Payu, anggota Tim Evaluasi PSBB Gorontalo.
Bobby menegaskan memperhatikan nilai Rt yang masih cukup tinggi dan trend penambahan kasus.
Baik secara jumlah maupun sebaran wilayah, maka Pemda Kabupaten/Kota dalam melakukan pelonggaran sebaiknya didasarkan pada gambaran epidemiologis dan perhitungan Rt di tingkat Kabupaten/Kota.
Kebijakan tanpa basis data terkait pandemi tentu akan menghasilkan kebijakan yang tidak komprehensif.
Kebijakan yang parsial tentu tidak akan bisa menghambat pandemi, malah tidak efisien dan efektif.
“Sedangkan ada data tentang gambaran epidemiologis dan perhitungan Rt hingga scenario ekonomi saja belum tentu membuat pandemi ini tidak menyebar luas. Apalagi jika kebijakan tanpa scenario dan perhitungan yang tepat. Makanya, kini Pemerintah Kabupaten/Kota mesti membuat kebijakan berbasis data yang kuat”. tutur Bobby Payu yang juga dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo.
Terkait hal itu, Covid-19 Crisis Center UNG akan mulai merilis gambaran umum epidemiologis dan perhitungan Rt di tingkat Kabupaten/Kota.
Agar bisa membantu Kabupaten/Kota dalam merumuskan kebijakan yang tepat, efektif dan efisien dalam penanganan pandemi. (andi/gopos)