GOPOS.ID,GORONTALO – Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, mewarning Perangkat Organisasi Dearah (OPD) Kota Gorontalo terkait sejumlah proyek pekerjaan yang ada di Kota Gorontalo yang dinilai lambat dan pengerjaanya tidak sesusai target.
Seperti pembangunan kawasan kuliner Kalimadu, kemudian pekerjaan dijalan Nani Wartabone (sx Panjaitan), seta pekerjaan yang ada di Pusat pertokoaan (Pasar Tua) Kota Gorontalo.
Menyikapi persoalan tersebut, DPRD Kota Gorontalo, melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) terkait evaluasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dijadwalkan pada Senin (11/4/2022). Namun sayangnya rapat tersebut belum bisa dilaksanakan karena tidak dihadiri oleh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kota Gorontalo (Pemkot).
“Kami DPRD sebenarnya akan melaksanakan RDP bersama pemerintah daerah. Namun karena bertepatan dengan bulan puasa, jadi para kepala dinas tidak ada yang hadir.”kata Ariston Tilemoe saat ditemui diruang rapat I DPRD Kota Gorontalo Senin (11/4/2022)
Wakil ketua Komisi C DPRD Kota Gorontalo,Arsiton Tilemoe, menjelaskan dana PEN ini sangat penting untuk mereka bicarakan karena proyek-proyek yang didanai oleh PEN seperti pekerjaan kawasan kuliner Kalmadu yang masa kontrak kerjanya sudah berakhir pada tanggal 2 April 2022 kemarin.
“Kontrak kerja Kalimadu itu sudah berakhir, akan tetapi sampai dengan saat ini belum laporan yang masuk ke DPRD. Disisi lain penjelasan ini yang sangat dibutuhkan penjelasannya, karena waktu kerjanya sudah selesai namun pekerjaannya yang belum selesai juga.”tegas Ariston.
Sementara itu Aleg dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menambahkan terkait dengan pekerjaan di jalan Nani Wartabone dinilai progrersnya sangat lambat padahal pihaknya DPRD sudah lama melakukan kunjungan lapangan.
“Jadi kami ingin mempertanyakan sudah sejauh mana Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) didalam menyikapi hal tersebut. Hal tersebut juga perlu untuk dikaji apakah perencanaannya yang salah atau proses tendernya yang salah sehingga pekerjaan ini tidak ada yang berjalan dengan maksimal.”Jelas Ariston.(Fahrun/Gopos)