GOPOS.ID – Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi salah satu faktor yang memberi kontribusi terhadap pengurangan kemiskinan di Gorontalo. Tahun 2018 ada 63.478 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) yang ditanggung melalui program yang digulirkan Kementerian sosial tersebut. Program itu digulirkan dengan biaya Rp1,890 juta per KPM per tahun.
Tahun 2019, jumlah uang yang dikucurkan semakin besar dengan mempertimbangkan indeks tanggungan setiap keluarga. Jika seorang penerima PKH memiliki ibu hamil atau balita maka tanggungan pertahun 2,4 juta/orang. Indeks pendidikan dilihat dari tanggungan anak yang berusia 7-21 tahun dengan nilai uang yang berbeda beda. Ada juga indeks disabilitas dan lansia senilai Rp2.400.000,- per tahun.
Baca juga :Rusli: Terima Kasih Pak Jokowi
“Jika keluarga itu punya anak SD maka dibayar pemerintah Rp900.000,- per orang, jika dia punya anak SMP maka menerima Rp1.500.000,- per orang, anak SMA Rp2.000.000,- per orang. Jadi Kalau satu keluarga punya empat kriteria itu ya tinggal dijumlahkan. Maksimal 4 orang yang ditanggung,” beber Gubernur Gorontalo dua periode itu.
Pendamping PKH Provinsi Gorontalo mencatat, pada realisasi tahap I tahun 2019 ada 61.046 orang KPM yang merima program tersebut dengan realisasi mencapai Rp69.825.469.200 dari total alokasi sebesar Rp71.415.225.000,-.Program tersebut belum ditambah dengan program Beras Sejahtera (Rastra) dan Bantuan Pangan Non Tunai yang dibiayai oleh APBN.
Baca juga:Kehadiran Presiden Semakin Meyakinkan Masyarakat
“Program sosial itu kami perkuat dengan program yang dibiayai oleh APBD provinsi. Kami memprogramkan BPNT-D senilai Rp100.000,- untuk 50 Ribu KK. Ada juga program Bakti Sosial NKRI Peduli yang menyasar semua kecamatan di Provinsi Gorontalo,” tambanya.
Baksos NKRI Peduli berisi operasi pasar sembako murah, santunan dari Baznas untuk 1.000 warga yang hadir serta pemeriksaan kesehatan gratis. Berbagai program itu ikut andil dalam menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo menjadi 15,83%.(Isno/rls/gopos)