GOPOS.ID, GORONTALO – Provinsi Gorontalo masih mencatatkan sebagai provinsi dengan pengelolaan program terbaik. Dimana program Kesehatan Olahraga berhasil meraih ranking kedua secara Nasional pencatatan dan pelaporan pada aplikasi Sistem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga (SITKO) untuk triwulan satu tahun 2024 dengan capaian 41,92% dibawah Jawa Tengah sebesar 43,02%.
“Kami apresiasi Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atas pencapaian ini karena hal ini tidaklah mudah sebab pengelola program setelah melakukan kegiatan masih harus berkutat dengan pelaporan melalui aplikasi,” puji Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Anang S. Otoluwa, Jum’at (03/05/2024).
Anang memberikan atensi khusus pada program Kesehatan Kerja dan Olahraga, hal itu disebabkan program ini bisa memberikan dampak signifikan dalam upaya promotif dan preventif.
“Program kesehatan kerja dan olahraga bersama promosi kesehatan kami harapkan bisa membantu mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik maupun olahraga mengingat penyakit tidak menular masih menjadi masalah utama kesehatan,” ungkap Anang.
Kadinkes Anang juga mengungkapkan data Riskesdas 2018 dimana dilaporkan bahwa terjadi peningkatan pada faktor risiko perilaku penyebab penyakit tidak menular diantaranya yaitu 33,5% penduduk kurang melakukan aktivitas fisik dan pada publikasi Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, penduduk yang kurang melakukan aktivitas fisik meningkat menjadi 37,4%.
“SKI merupakan survei sebagai pengganti Riskesdas yang selalu dilakukan setiap 5 tahun,” ujar Anang.
Untuk itu, Anang mendorong agar jajaran Kesehatan yang ada di Kabupaten/Kota hingga Puskesmas bisa terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa melakukan aktivitas fisik dan olahraga sebagai salah satu upaya pencegahan selain menjaga pola makan dengan asupan gizi seimbang dan bergizi, melakukan cek kesehatan secara berkala dan hindari konsumsi alkohol dan merokok.
“Salah satu yang bisa dilakukan masyarakat dengan 10.000 langkah setiap hari, praktis dan mudah yang dapat menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah, memperbaiki profil lipid dan mencegah mood negatif. Selain itu, bukti ilmiah pada wanita usia tua dengan berjalan 4.400–7.500 langkah per hari cukup untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas,” pungkasnya. (Putra/Gopos)