GOPOS.ID, GORONTALO – Ujian seleksi dasar (SKD), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Gorontalo sudah dimulai hari ini, (11/2/2020). Dari jumlah 206 CPNS kebutuhan Pemerintah Kota Gorontalo, tenaga pengajar (Guru) dan Tenaga kesehatan mendominasi.
Hal ini diungkapkan Walikota Gorontalo, Marten Taha saat meninjau pelaksanaan ujian SKD di Gedung Pustikom Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Menurut Marten bahwa klasifikasi kompetensi yang dibutuhkan sebagian besar adalah tenaga tenaga pengajar, dan tenaga tenaga medis. Dengan komposisi hampir 75 persen.
“Sementara tenaga teknis lainnya yang akan mengisi lowongan yang ada di dinas-dinas. Seperti pertanian, perdagangan, sosial, dan lain,” kata Marten, Selasa (21/2/2020).
Pemerintah Kota Gorontalo sebetulnya mengusulkan jumlah yang lebih. Namun belum permintaan tersebut belum dipenuhi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Dimana dari 800 kouta tenaga yang dibutuhkan Kemenpan RB hanya menyetujui 206 formasi.
Dengan tahapan seleksi CPNS 2019 ini, Marten berharap agar rekrutmen yang ada dapat mengisi jabatan yang kosong. Terutama di sekolah, dimana tenaga tenaga gurunya yang masih kurang.
“Untuk sesi berikutnya diperhatikan dengan benar-benar persyaratan. Seperti KTP dan kartu peserta itu. Itu wajib dibawa saat ujian. Karena itu adalah bukti bagi setiap peserta untuk bisa lolos sampai mengikuti tes berikutnya. Saya berdoa mudah-mudahan mereka sehat-sehat, usaha mereka untuk belajar dan lain sebagainya, bisa berhasil dengan mengikuti tes masuk PNS,” harapnya. (Aldy/gopos)