GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Pandemi Covid-19 memberi dampak dalam berbagai lini kehidupan masyarakat. Salah satu permasalahan sosial berupa meningkatnya pernikahan anak, yang merupakan imbas dari dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pendidikan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, Tien Suharti Mobiliu, mengemukakan pihaknya memberi dukungan penuh terhadap upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19. Sejalan hal itu diharapkan dapat dicarikan pula solusi atau jalan keluar atas dampak pandemi covid-19 terhadap sector pendidikan.
“Ada beberapa hal yang dibahas pada rapat forkopimda. Tentunya saya mewakili Ketua DPRD, sudah memberikan saran-saran, dan arahan seluruh masyarakat yang kita wakili. Kita sepakat semua seluruh forkopimda untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 yang belum selesai,” kata Tien usai mengikuti rapat Forkopimda.
Legislator Partai Hanura itu menilai, pembelajaran menggunakan metode Dalam jaringan (Daring) kurang efektif. Sebab metode tersebut menurunkan konsentrasi peserta didik, terlebih mata pelajaran yang dianggap sulit seperti halnya perhitungan. “Banyak peserta didik yang kewalahan, serta tidak memahami materi yang disampaikan oleh pengajar atau guru,” ungkap Tien Suharti Mobiliu.
Selain itu angka peserta didik yang putus sekolah juga ikut meningkat dibandingkan situasi sebelum pandemi. Situasi tersebut salah satunya dipicu banyak peserta didik yang memilih menikah.
“Data di pusat itu, Provinsi Gorontalo merupakan urutan pertama pernikahan anak, ini akibatnya salah satunya anak-anak sudah tidak ada kegiatan lagi,” jelasnya.
Lebih lanjut Tien menambahkan bahwa DPRD kota menginginkan adanya surat edaran yang memuat regulasi pemebelajaran tatap muka, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.(sari/gopos)