GOPOS.ID – Presiden Republik Indonesia ke 7 Joko Widodo melakukan panen raya jagung di Desa Botuwombato, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (1/3/2019).
Luas lahan yang dipanen sebesar 1.392 Ha yang berada di dua lokasi desa yaitu Desa Botuwombato dan Desa Motilango dengan keseluruhan luas lahan siap panen yang berada di Kecamatan Kwandang yang terdiri dari 15 desa dan Kecamatan Tibawa yang terdiri dari 7 desa seluas 5.695 Ha.
Baca juga : Kedatangan Jokowi Disambut Ribuan Masyarakat
Di lokasi tersebut, Jokowi yang didampingi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyaksikan panen jagung dengan menggunakan mesin Combain. Mesin ini mampu memanen satu hektar lahan hanya dalam waktu tiga jam.
Jokowi dalam sambutannya saat dialog bersama masyarakat mengatakan,
kita ingin produksi jagung semakin banyak, tapi jangan sampai membuat harga malah turun.
“Kalau ada kelebihan produksi, harus ada sebagian kita eksport, agar harga tetap stabil dan menguntungkan,” kata Jokowi.
Baca juga : Presiden : Proyek Waduk Bolango Ulu Rp2,2 T Sudah Dilelang
Menurutnya, hukum ekonomi rata rata seperti itu. Contoh menanam cabe, harga cabe tinggi, begitu panen membludak harga bisa jatuh. Rugi adanya, ini yang harus kita jaga.
“Karena semua langsung mengeluh jika harga (di pasar) naik. Kami pemerintah menjaga ini tidak mudah,” lanjut Jokowi.
Presiden RI ke 7 ini menceritakan, beberapa tahun yang lalu banyak petani yang marah kedirinya karena harga jagung sangat rendah.
“Langsung saya liat apa penyebabnya kemudian kita buat peraturan presiden sehingga harga bisa naik,” tambah Jokowi.
Namun menurutnya lagi, hukum ekonomi akan tetap berpengaruh.
Kalau suplai terlalu banyak pasti harga bisa jatuh lagi. Jagung ini tidak hanya di Gorontalo, banyak di daerah lain.(Isno/rls/gopos)