GOPOS.ID – Presiden RI, Joko Widodo, kembali menggulirkan kebijakan untuk menyederhanakan birokrasi. Kali ini kebijakan yang diambil yaitu memangkas struktur jabatan eselon.
Kebijakan itu disampaikan Jokowi dalam pidato usai pelantikan sebagai Presiden RI periode kedua, di Gedung DPR RI, Ahad (20/10/2019). Dengan adanya pemangkasan tersebut, maka jabatan eselon birokrasi akan menjadi dua level. Berkurang dari sebelumnya empat level.
“Eselon I, II, III dan IV apa tidak kebanyakan? Saya minta disederhanakan menjadi 2 level saja. Diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi,” ujar Jokowi.
Bersamaan dengan pengurangan eselonisasi, Jokowi juga turut menekankan penyederhanaan birokasi.
“Investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan. Birokasi yang panjang harus kita pangkas,” tegas Pria asal Solo itu.
Sementara itu melansir laman resmi Sekretariat Negara, Presiden Jokowi optimistis bahwa Indonesia dapat menggapai cita-citanya untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Bertepatan dengan satu abad kemerdekaan Indonesia.
“Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai USD7 triliun. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana,” kata Presiden Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi mengimbau kepada seluruh pejabat dan aparatur negara untuk berani mendobrak rutinitas. Jangan sampai para pejabat dan aparatur negara terjebak dalam rutinitas yang monoton
“Saya sering ingatkan ke para menteri, tugas kita bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tetapi tugas kita adalah membuat masyarakat menikmati pelayanan, menikmati hasil pembangunan,” kata Presiden.
Menurut Jokowi, tugas birokrasi tak sekadar menjalankan program kerja dan membuat laporan akuntabilitas. Akan tetapi memastikan program dan pelayanan yang diberikan diterima oleh rakyat.
“Cara mengeceknya itu mudah. Lihat saja ketika kita mengirim pesan melalui SMS atau WA. Ada sent, artinya telah terkirim. Ada delivered, artinya telah diterima. Tugas kita itu menjamin delivered, bukan hanya menjamin sent,” urai Jokowi.(adm-02/gopos)