GOPOS.ID, GORONTALO – Keputusan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden untuk Pemilu 2024 sudah bulat. Seluruh pengurus dan kader wajib menjalankan keputusan tersebut. Tak terkecuali jajaran pengurus dan kader Gerindra di Provinsi Gorontalo. Prabowo dan Gerindra harus menang pada Pemilu 2024 di Gorontalo.
Penegasan ini disampaikan Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, kepada wartawan usai sosialisasi empat pilar di Hotel Damhil Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Kota Gorontalo, Rabu (12/10/2022).
“Partai gerindra telah menetapkan ketua umum, Prabowo Subianto menjadi calon tunggal Pilpres 2024. Karena itu sebuah keputusan yang diambil secara bulat oleh ranting, DPC, dan DPD. Maka kedatangan saya memastikan Gerindra bisa menang di Gorontalo,” ujar Ahmad Muzani.
Mengenai target kemenangan di Gorontalo, Ahmad Muzani, tak mau mematok angka. Pria yang duduk sebagai Wakil Ketua MPR RI, menegaskan Prabowo dan Gerindra harus menang di Gorontalo.
“Itu saja. Prabowo dan Gerindra harus menang di Gorontalo,” ujar pria asal Tegal, Jawa Tengah itu.
Sementara itu saat sosialisasi empat pilar pula, Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani menyinggung pentingnya rakyat memahami kualitas, kapasitas, dan kapabilitas calon pemimpin yang akan dipilih. Muzani menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang ideal di tengah ancaman resesi global.
Di hadapan para rektor, dekan, dan dosen-dosen kampus negeri dan swasta serta para kiai, ulama, dan habaib se-Gorontalo. Muzani mulanya menyampaikan pentingnya implementasi 4 pilar kebangsaan dalam perhelatan demokrasi di Indonesia sebagai cara mempertahankan dan mempergilirkan kekuasaan. Muzani menyebut di era demokrasi yang modern, ada banyak cara oleh seorang calon pemimpin untuk mempertunjukkan pencitraan daripada kepedulian dan pengetahuannya tentang masalah yang sesungguhnya dihadapi rakyat.
Baca juga: Ahmad Muzani Tekankan Pentingnya Persatuan pada Sosialisasi Empat Pilar di Gorontalo
“Hari ini ada kecenderungan bahwa kita dipertontonkan dengan calon-calon pemimpin yang hanya memenuhi kepuasan rakyat sesaat. Misalnya dengan membuat fasilitas yang hanya menjadi tempat-tempat selfie. Dengan cara-cara seperti itu, maka hampir semua sisi negatif dari calon pemimpin itu tidak kelihatan,” ujar Muzani.
“Dan saat ini semua calon pemimpin akhirnya memilih jalan itu, tanpa betul-betul memahami apa yang menjadi masalah bangsa hari ini, apa yang menjadi masalah substansi dan kebutuhan rakyat saat ini. Ketika rakyat memilih calon pemimpin seperti ini, pada akhirnya harapan rakyat menjadi fatamorgana karena ketidakmampuan pemimpin tersebut untuk menjadi pemimpin yang ideal,” imbuh Sekjen Partai Gerindra itu.
Menurut Muzani, Indonesia ke depan harus memiliki pemimpin yang kuat dengan memahami permasalahan substansi kerakyatan dan ancaman global. Ancaman resesi dan perang nuklir saat ini, kata dia, harus disikapi dengan cermat karena implikasi dari perang Rusia-Ukraina sudah melanda negara-negara Eropa Barat.
“Tanda-tanda krisis akibat resesi sudah terjadi di Inggris. Orang mulai antri buat makan. Di Kota London, semua makanan harganya naik 25 persen. Negara yang begitu luar biasa makmur dan kaya, tapi sekarang harga makanan sangat mahal. Biaya listrik naik 70 persen, air bersih naik 50 persen. Dan di negara-negara Eropa Barat semua sekarang sedang menghadapi musim dingin. Supply gas yang selama ini dari Rusia sekarang ditutup,” kata Muzani.
Muzani menekankan pentingnya Indonesia untuk mengantisipasi ancaman-ancaman resesi dengan cermat. Muzani juga menyinggung persoalan tentang pujian International Monetary Fund (IMF) yang mengatakan ekonomi Indonesia ialah cahaya di tengah kegelapan.
“Anehnya di tengah situasi seperti sekarang, IMF justru memuji Indonesia dianggap ekonominya paling bercahaya. Kalau sudah dipuji IMF, hati-hati terhadap pujian IMF. Kita punya pengalaman menghadapi krisis berat 98 dan menjadi krisis politik. Saat itu kita terlena dengan pujian IMF yang mengatakan fundamen ekonomi kita cukup kuat,” kata Muzani.
“Ketika itu resesi terjadi lebih dulu di negara Thailand. Namun dalam hitung minggu usai IMF memuji kita, Indonesia mengalami hal yang sama dengan Thailand, bahkan lebih parah. Apa artinya? Apa yang dikatakan IMF tidak relevan, jangan-jangan mereka memuji agar kita terlena,” imbuhnya.
Partai Gerindra yang secara resmi telah mengusung Prabowo Subianto, Ketua Umum, sebagai calon presiden pada Pilpres 2024, menegaskan tugas utama mereka ialah selalu mengutamakan keadilan dan kesejahteraan rakyat. (muhajir/gopos)