GOPOS.ID, GORONTALO – Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengeluarkan menyatakan mundur capres Pilpres 2019. Keputusan itu akan diambil apabila terdapat indikasi pencurangan atau mencurangi Pilpres oleh pihak tertentu.
“Pernyataan terakhir Prabowo Subianto kalau memang potensi kecurangan itu tidak bisa dihindarkan, maka Prabowo Subianto akan mengundurkan diri,” ujar Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Jendral (Purn) Djoko Santoso dilansir jawapos.com.
Baca juga : Prabowo Puji Semangat Ustadz Arifin Ilham
Djoko menilai, salah satu indikasi adanya potensi kecurangan yakni peraturan membolehkan orang gila mencoblos atau memberikan suara. “Masak orang gila disuruh nyoblos. Kita logis saja. Tuhan aja nggak memberikan tanggung jawab kepada orang gila,” kata dia.
Menurut Djoko, dirinya tetap mendukung pernyataan itu meskipun jika hal itu sampai terjadi, Prabowo bisa terancam pidana.
“Pidana pidanakan aja. Kita udah kontrak mati kok, bahwa prajurit itu akan bertugas menegakkan keadilan dan kebenaran,” jelasnya.
Baca juga : Gelontorkan Dana Desa Rp187 T, Jokowi Klaim Bikin Sejarah
Sementara itu dilansir jpnn.com, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo alias Jokowi – KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi – Kiai Ma’ruf) Ace Hasan Syadzily merespons santai ultimatum calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang akan mundur jika terjadi potensi kecurangan Pemilu 2019.
“Pemilu saja belum mulai. Bagaimana bisa menyebut ada kecurangan,” kata Ace di gedung DPR, Jakarta, Senin (14/1).
Dia mengatakan, bertempur saja dulu secara sehat lalu bicara soal kecurangan.
“Pilpres saja belum mulai. Pemilu belum mulai. Tapi kenapa sudah bicara soal itu,” ucap Ace.(jawapos/jpnn/adm-02)