No Result
View All Result
gopos.id
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
gopos.id

Polemik Tumbilotohe Diundur, Ustad Mateka: Itu Pesan Saya di Ceramah Tarawih

Admin by Admin
Kamis 9 Mei 2019
in Gorontalo
0
1.9k
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

GOPOS.ID, GORONTALO – Usulan perayaan malam pasang lampu (tumbilotohe) diundur pada malam lebaran ketupat berpolemik. Mayoritas warga Gorontalo menilai usulan tersebut bertentangan dengan nilai adat dan tradisi yan telah turun temurun.

Polemik yang terus bergulir itu membuat Ustad Syaifuddin Mateka buka suara. Ustad yang kerap mengisi ceramah di berbagai hajatan itu menegaskan, usulan mengenai pengunduran pelaksanaan tumbilotohe adalah isi ceramah yang disampaikan menjelang salat tarawih di salah satu masjid di Gorontalo. Akan tetapi ceramahnya tersebut dikutip dan lantas ditayangkan di salah satu media cetak edisi Kamis, 9 Mei 2019.

“Isi ceramah saya itu dibuat menjadi berita tanpa mengklarifikasi lebih awal terkait saran diundurnya perayaan tumbilotohe tersebut,” kata Ustad Syaifuddin Mateka saat ditemui gopos.id, Kamis (9/5/2019) sore.

“Saya menyampaikan itu waktu ceramah di salat tarawih selama 15 menit. Bahwa Nabi itu kalau di 10 malam terakhir ramadan, beliau ikhtikaf di masjid. Mengencangkan sarungnya, menghindari keluarganya, bahkan beliau ada urusan penting tidak akan keluar masjid,” tutur Ustad Syaifuddin Mateka menambahkan.

Nah, berbeda dengan masyarakat di era modern saat ini. Di malam-malam terakhir, justru digunakan untuk kegiatan di luar ibadah. Mereka lebih asyik menyaksikan kegiatan yang sifatnya seremoni dibandingkan beribadah di dalam masjid.

Baca Juga :  UNG Akan Bentuk Tim Pengkaji Batu Hitam

“Yang terjadi saat ini di Gorontalo justru di 10 malam terakhir banyak orang di luar masjid daripada dalam masjid. Mereka menyaksikan kegiatan-ketigan, di antarannya  event tumbilotohe,” ungkapnya.

Baca juga: Keberkahan di Dalam Sahur

Ustad Syaifuddin Mateka tidak menyalahkan pelaksanaan tumbilotohe yang telah menjadi tradisi masyarakat Gorontalo. Tetapi dirinya berpendapat, tumbilotohe yang telah dijadikan sebagai even pariwisata, maka pelaksanaannya sebaiknya diundur sesudah lebaran. Dan hal itu tidak mengabaikan tradisi tumbilotohe di kalangan masyarakat Gorontalo pada tiga malam terakhir Ramadan.

“Tumbilotohe sudah menjadi tradisi yang turun-temurun. Kita kembali kepada hakikat yang sebelumnya,” ucap Ustad yang memberikan pendididkan agama di banyak sekolah tersebut.

Menurut Ustad Mateka, orang tua dulu di kala saat tumbilotohe, mereka memasang lampu di jalan untuk menuju masjid. Bukan diletakkan di tanah lapang. Untuk jumlah lampunya pun dipasang sesuai jumlah keluarga dalam rumah.

“Sebab dulu kan gelap, agar supaya mereka diberi penerangan di jalan. Atau apabila ada yang ingin mengantarkan zakat fitrah, maka panitia tahu tempat pengantaran. Nah kalau sekarang sudah dibuat event-nya. Hakikatnya sudah berubah. Maksud saya eventnya ini yang diundur pada malam ketupat. Bukan berarti tradisi tumbilotohe dihilangkan,” jelasnya.

Baca Juga :  Idah Syahidah Minta Tradisi Lampu Botol Dipertahankan

Meski begitu, apa yang disampaikan Ustad Mateka baru sebatas usul semata. Bukan menjadi keputusan, sebab dirinya mengakui bahwa ia tak memiliki hak untuk memindahkan event tersebut.

“Saya tidak mengatakan memindahkan tradisi orang tua dahulu, tetapi waktu perlombaan tumbilotohe dipindahkan sesudah ramadan. Sekalian kita bisa bersilahturahmi,” tuturnya.

Sementara itu imbas pemberitaan pengunduran tumbilotohe, nama Ustad Syaifuddin Mateka menjadi sorotan netizen di berbagai media sosial. Bagi Ustad Syaifuddin Mateka hal itu tak terlalu ditanggapinya. Bagi Ustad Syaiufddin Mateka, media yang kurang tepat mengalimatkan hasil ceramahnya tersebut.

“Nah, orang yang mengangkat beritanya tidak tepat pengalimatannya hingga viral dimana-mana,” papar Ustad Mateka.

“Saya sudah baca itu. Ada yang menghujat, tapi saya bersyukur saya terima banyak pahala dari orang puasa. Sekalian klarifikasi yang saya sampaikan,” ucap dai kondang Gorontalo itu sembari tersenyum.(muhajir/gopos)

Tags: Polemik TumbilotoheTumbilotohe
Previous Post

Jumlah Kunjungan Wisatawan di Gorontalo Meningkat Signifikan

Next Post

Antisipasi Lonjakan Bahan Pokok Melalui Pasar Murah

Related Posts

Dzikir dan Doa Bakal Warnai Haul Bapu Ju Panggola 14 Muharram 1447 H
Gorontalo

Dzikir dan Doa Bakal Warnai Haul Bapu Ju Panggola 14 Muharram 1447 H

Selasa 8 Juli 2025
Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah dan Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara (BMN) Oleh Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi dan Kepala BPJN Gorontalo, Elsa Putri Friandi. (Foto: Istimewa)
Gorontalo

Pemkab Gorontalo Terimah Hibah Aset Jalan dari Kementrian PUPR

Selasa 8 Juli 2025
Demo Supir Truk di Rumah Dinas Gubernur Gorontalo Ricuh
Gorontalo

Demo Supir Truk di Rumah Dinas Gubernur Gorontalo Ricuh

Selasa 8 Juli 2025
Fox Hotel Launching Gorontalo Fun Run dan City Food Fest 2025, Banyak Hadiah Menarik
Gorontalo

Fox Hotel Launching Gorontalo Fun Run dan City Food Fest 2025, Banyak Hadiah Menarik

Selasa 8 Juli 2025
Prof. Arten Mobonggi, Kandidat Rektor IAIN Gorontalo yang Sarat Pengalaman dan Prestasi
Gorontalo

Prof. Arten Mobonggi, Kandidat Rektor IAIN Gorontalo yang Sarat Pengalaman dan Prestasi

Senin 7 Juli 2025
Dirreskrimsus: Satpol PP Pakai Alat Setrum Terlalu Berlebihan
Gorontalo

Dirreskrimsus: Satpol PP Pakai Alat Setrum Terlalu Berlebihan

Senin 7 Juli 2025
Next Post

Antisipasi Lonjakan Bahan Pokok Melalui Pasar Murah

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Terpopuler

  • Dugaan Penganiayaan oleh Oknum Anggota Satpol-PP: Korban Disetrum dan Dikeroyok

    Dugaan Penganiayaan oleh Oknum Anggota Satpol-PP: Korban Disetrum dan Dikeroyok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Runners, Catat Tanggalnya! Kawanua Run Fest 2025 Siap Guncang Se-Indonesia Timur di Sulut dengan 5000 Peserta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dzikir dan Doa Bakal Warnai Haul Bapu Ju Panggola 14 Muharram 1447 H

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AIR Fun Run 2025: 3.000 Peserta Terdaftar, Event Lari Terbesar Sepanjang Sejarah di Gorontalo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Oknum Satpol-PP Kota Gorontalo Diduga Aniaya Polisi saat Razia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
WA Saluran
Facebook Icon-x Youtube Instagram Icon-ttk

© 2019 – 2023 Gopos.id  |  Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.

Iklan  |  Karir  |  Pedoman Media Cyber  |  Ramah Anak  |  Susunan Redaksi  |  Tentang Kami  |  Disclaimer

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • Info Pasar
    • INFOGRAFIS
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Ayo Germas
    • Boalemo
    • Bone Bolango
    • Bolmong Utara
    • Gorontalo Hebat
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Kota Smart
    • Pohuwato
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi

© 2019-2023 Gopos.id Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.