GOPOS.ID, GORONTALO – Polemik soal pengunduran pelaksanaan festival tumbilotohe tak perlu diperpanjang.
Sosiolog Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Funco Tanipu mengemukakan, permasalahan bukan terletak pada tumbilotohe. Tetapi pada kadar diri masing-masing.
“Silakan mengukur dan bercermin secara pridadi, apakah masih terganggu dengan tumbilotohe atau tidak?,” ungkapnya.
Baca juga: Polemik Tumbilotohe Diundur, Ustad Mateka: Itu Pesan Saya di Ceramah Tarawih
Di sisi lain, bagi Funco Tanipu, tumbilotohe itu energi kolektif-positif publik. Dikonstruksi sekian puluh tahun hingga menjadi salah satu even terbesar di Gorontalo, selain Lebaran Ketupat di Kampung Jawa.
“Sebagai energi kolektif-positif, tentu yang harus dilihat lebih mendalam adalah soal pengelolaan, misalnya soal penggunaan sumber energi terbarukan,” kata Sosiolog jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.
“Lalu mengenai inovasi dalam Festival dan banyak hal lainnya agar bisa menjadi daya tarik bagi orang Gorontalo yang ada di luar untuk mudik,” sambung mantan Ketua Umum PB HPMIG itu.
Sebagai catatan penting, jumlah mudik itu sangat membawa efek positif pada jumlah remiten yang masuk ke Gorontalo. Tinggal pengelolaan remiten yang harus ditata agar lebih baik.
“Selain sebagai faktor penarik wisatawan atau diaspora Gorontalo untuk mudik, tumbilotohe juga adalah energi positif yang bisa menambah semangat penguatan identitas ke-Gorontalo-an,” tutur Funco Tanipu.
Kecintaan pada tanah air, khususnya Gorontalo tentu akan bisa lebih dipupuk. Tumbilotohe selama ini juga telah menjadi medium pendidikan sejarah dan budaya bagi anak-anak Gorontalo.
Baca juga: BPOM Gorontalo Cek Keamanan Takjil
Momentum kolektif seperti ini sangat minim di Gorontalo, bahkan hampir hilang. Padahal, momentum kebudayaan dan seni seperti ini menjadi ikhtiar penting juga bagi penguatan kebudayaan Gorontalo.
“Mempertahankan Tumbilotohe menjadi penting di tengah gempuran budaya luar dan ancaman redupnya kebudayaan lokal,” tandas penulis buku Raut Muka Gorontalo Kita itu.(adm-02/gopos)