GOPOS.ID, GORONTALO – Senyum semringah terpancar di wajah 52 anak-anak saat memasuki gedung Misfalah Kota Gorontalo, Selasa (2/11/2021). Puluhan anak-anak terebut berasal dari wilayah Kota Gorontalo, dan Kabupaten Gorontalo. Mereka merupakan anak-anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19.
Para anak-anak terdampak Covid-19 sengaja dikumpulkan oleh Polda Gorontalo untuk mengikuti layanan dukungan Psikososial. Kegiatan pemulihan psikologis dan sosial tersebut dilaksanakan oleh Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Gorontalo dengan melibatkan TNI, BRI, Kemensos, serta Himpunan Psikolog Seluruh Indonesia (Himpsi). Selain anak-anak terdampak covid-19, kegiatan yang digelar hibrid (dalam jaringan dan luar jaringan) itu turut mengikutsertakan anak-anak berkebutuhan khusus dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kota Gorontalo. Ada 30 anak SLBN Kota Gorontalo ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K., M.Si, mengemukakan pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih melanda menimbulkan berbagai dampak. Salah satu dampak psikologis yang dialami keluarga korban Covid-19. Terutama anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya akibat Covid-19.
“Dukungan psikososial ini merupakan upaya kita melindungi anak-anak dari beban pikiran yang berkepanjangan karena telah kehilangan salah satu atau bahkan kedua orang tuanya akibat Covid-19,” kata Jendral bintang dua itu.
Mantan Direktur Tindak Pidana Korupsi (Tidpikor) Mabes Polri ini mengemukakan, layanan dukungan psikososial diberikan untuk memulihkan kondisi mental para anak-anak terdampak Covid-19. Harapannya mereka bisa bangkit dan semangat menjalani kehidupan.
“Mereka kita beri dukungan untuk menjalani ke depan yang lebih baik lagi,” ujar Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Sementara itu untuk anak-anak berkebutuhan khusus, layanan dukungan psikososial diberikan Polda Gorontalo dalam rangka memotivasi agar mereka bisa mengembangkan potensi yang dimiliki. Selain itu untuk memotivasi agar para anak-anak berkebutuhan khusus dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
“Diharapkan mereka tidak lagi minder dengan kondisinya. Lebih adaptif serta lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan di tengah masyarakat,” ungkap Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Alumni Akpol 1989 ini menekankan, perhatian terhadap anak-anak terdampak Covid-19 maupun anak-anak berkebutuhan khusus menjadi tanggung jawab bersama.
“Ini menjadi tanggung jawab kita semua, tidak hanya sekedar ceremonial namun diharapkan bisa berkelanjutan, agar mereka bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang kuat , tangguh dan luar biasa nantinya,” urai Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Di tempat terpisah, Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono, S.I.K, mengatakan layanan psikososial terhadap anak-anak terdampak Covid-19 dan anak-anak berkebutuhan khusus merupakan bukti kepedulian negara terhadap warganya.
“Layanan dukungan psikososial ini bertujuan membantu memulihkan kondisi psikologis dan sosial anak-anak yg terdampak covid-19 dan anak-anak berkebutuhan khusus agar lebih adaptif serta percaya diri dalam menjalani kehidupan untuk menciptakan Indonesia Tangguh,” kata mantan Kapolres Bone Bolango itu.(hasan/gopos)