GOPOS.ID, MARISA – Meskipun di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo, gerai Alfamart dan Indomaret telah bertebaran. Namun tidak demikian di Kabupaten Pohuwato.
Benarkah Kabupaten Pohuwato belum membuka hati untuk Alfamart dan Indomaret ?
Sampai saat ini, Daerah Bumi Panua itu masih tetap pada pendirian untuk belum memberi ruang masuknya mini market modern tersebut ke wilayahnya.
Hal ini sebagaimana disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato, Nasir Giasi, Senin (1/6/2021).
Menurut Nasir Giasi, pihaknya masih belum dapat memastikan apakah Kabupaten Pohuwato akan segera mengambil sikap menerima Alfamart dan Indomaret untuk berinvestasi di Kabupaten paling barat Provinsi Gorontalo tersebut.
Nasir menjelaskan, salah satu kelemahan ekonomi kita adalah banyaknya uang masyarakat Pohuwato yang lari keluar.
“Gambaran umumnya adalah. Masyarakat mendapatkan penghasilan dari bekerja ataupun melakukan usaha ekonomi secara mandiri di Pohuwato. Tetapi, setelah memiliki uang. Masyarakat lebih cenderung membelajakannya di luar Pohuwato.” Jelas Nasir Giasi.
Contoh kecil yang sangat nampak adalah. Banyak masyarakat Pohuwato yang datang berbelanja di gerai Alfamart dan Indomaret, yang berlokasi di Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo.
“Orang-orang yang berbelanja di Mall itu adalah kebanyakan orang Pohuwato. Kalau kita lihat Jumat-Sabtu-Minggu di Alfamart dan Indomaret Mananggu itu justru rame dengan orang-orang Pohuwato,” kata Nasir Giasi.
Sementara itu, terkait adanya asumsi bahwa, hadirnya Alfamart dan Indomaret akan memberikan manfaat berupa penyerapan tenaga kerja lokal. Nasir menjawab bahwa Itu masih akan dikaji lebih dalam bersama Pemerintah Daerah Pohuwato.
Politisi Golkar tersebut menuturkan. Perlu untuk dipertimbangkan dampaknya.
Bagaimana positif negatifnya. Lebih banyak positifnya ataukah negatifnya dalam kaitan pengembangan ekonomi masyarakat ?
Berapa banyak penyerapan tenaga kerja terealisasi. Dan berapa banyak UMKM yang terancam jika Alfamart dan Indomaret hadir ?
Yang bagus itu, lanjut Nasir, jika kehadiran Alfamart dan Indomaret menguntungkan dalam hal penyerapan tenaga kerja. Namun juga tidak mematikan aktifitas perekonomian kecil. Khususnya UMKM.
Jika itu bisa dijamin. Maka kehadiran Alfamart dan Indomaret akan diterima dengan sangat terbuka.
“Namun bagaimana jika tenaga kerja yang direkrut sangat terbatas, tetapi UMKM kita malah ‘terbunuh’? Atas dasar inilah. DPRD berhak memberikan pertimbangan,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Sampai saat ini, pihak Alfamart dan Indomaret belum mendapatkan izin usaha di Pohuwato.
“Jangankan lahan, izin usaha saja mereka belum ada,” tandas Nasir Giasi. (Ramlan/Gopos).