GOPOS.ID, GORONTALO – Pesta demokrasi Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Gorontalo memang masih dua tahun lagi. Kendati demikian, beberapa figur mulai digadang-gadang layak untuk bertarung di Pilwako Gorontalo 2024 mendatang. Salah satunya tokoh populer Gorontalo, H. Ramli Anwar.
Disejumlah kalangan, pria yang akrab disapa Haji Ramli ini dinilai layak untuk memimpin Kota Gorontalo. Selain memiliki karir politik yang bagus, Haji Ramli yang sederhana menjadi figur favorit masyarakat Kota Gorontalo. Beberapa partai pun terinformasi sudah mulai melakukan pendekatan dengan mantan anggota DPRD Kota Gorontalo itu. Namun ada satu partai politik yang kemungkinan enggan dipilih Haji Ramli jika ingin bertarung di Pilwako mendatang.
“Gerindra, biar diberi uang pun, saya tidak akan kesitu (partai Gerindra),” ucap Haji Ramli.
Lantas apa yang membuat Haji Ramli ogah ke Gerindra?
Kepada gopos.id, Haji Ramli mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang membuatnya kecewa terhadap komitmen partai Gerindra.
“Saya pernah diminta oleh salah seorang petinggi di Gerindra untuk memegang Gerindra kota Gorontalo. Jadi ketualah. Tetapi saya mengatakan saya tidak ingin berkecimpung dulu di politik. Dan itu sudah jadi komitmen saya,”katanya sembari menyabung ceritanya.
Kemudian petinggi Gerindra provinsi Gorontalo itu lantas meminta saran dan figur yang bisa memimpin Gerindra Kota Gorontalo. Dengan syarat mampu membawa Gerindra Kota lebih baik lagi untuk persiapan Pemilu 2024 mendatang.
Haji Ramli yang memiliki jaringan luas serta orang-orang yang komitmen, lantas menyerankan satu nama yang layak dijadikan ketua Gerindra Kota Gorontalo.
“Saya carikan orangnya. Mau berkomitmen dengan Gerindra dan siap untuk komitmen tersebut. Setelah berbicara, sosok inilah saya tawarkan. Jawab dari petinggi Gerindra tadi, orang yang saya rekomendasikan itu diminta mendaftar saja sebagai kader. Hanya itu, padahal pembicaraan awal ingin dijadikan ketua DPC Gerindra Kota Gorontalo,” tuturnya.
Dari situlah Haji Ramli merasa bahwa partai Gerindra belum menjadi partai yang memiliki komitmen. Sehingga dirinya takut ketika menyatakan siap untuk maju melalui Gerindra, dirinya kembali mendapatkan sikap yang sama.
“Padahal sudah berbicara serius ini. Tetapi begitulah. Ini alasan saya kenapa belum berfikir untuk ke Gerindra kalaupun saya maju di Pilwako mendatang,” bebernya. (adm-01/gopos)